Menurut Bestari, waktu tersebut terlalu singkat untuk pembangunan skybridge.
"Bangun skybridge mana bisa jarak 2 sampai 3 bulan? Itu, kan, konstruksi, mana bisa 3 bulan kelar?" ujar Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/6/2018).
Bestari khawatir hal tersebut bisa berpengaruh pada kualitas konstruksinya.
Berdasarkan pengetahuannya, tiang pancang tidak bisa buru-buru ditambah konstruksi lain.
Pemasangan tiang pancang harus benar-benar kering agar bangunan nanti tidak rubuh.
"Ada usia konstruksi yang harus diperhatikan," katanya.
Dia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak terburu-buru menyelesaikan pembangunan skybridge.
Kualitas skybridge harus benar-benar diperhatikan.
"Prinsipnya ini bagus ya, tetapi jangan terburu-buru, harus dibikin dengan sangat baik," ujar Bestari.
Sebelumnya, Direktur Utama PD Sarana Jaya Yoory Pinontoan memastikan pihaknya siap membangun skybridge di atas Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pembangunan ditargetkan dimulai bulan Agustus.
Yoory mengatakan, desain dari konsultan perencanaan sudah selesai.
Hal yang perlu diselesaikan hanya lelang kontraktor.
Pembangunannya sendiri diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga bulan.
Skybridge yang dirancang membentang di atas Jalan Jatibaru masuk dalam penataan tahap dua kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/06/16372881/bangun-skybridge-mana-bisa-3-bulan-kelar