"Sejak tahun 2018 ini, Dishub melakukan program sertifikasi pengemudi angkutan umum sebagai bentuk nyata peningkatan kompetensi pengemudi dan juga job protection terhadap profesi pengemudi," ujar Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta Sigit Widjatmoko ketika dihubungi, Senin (27/5/2018).
Hal ini terkait dengan sopir angkot yang diduga bekerja sama dengan copet di kawasan Jakarta Utara. Menurut Sigit, sertifikasi itu bisa menjadi solusi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Sertifikasi itu juga bisa digunakan sopir untuk standarisasi upah mereka. Dengan demikian kesejahteraan pengemudi bisa semakin baik.
"Profesionalisme kinerjanya kan juga akan semakin meningkat," ujar Sigit.
Untuk tahun 2018, Dinas Perhubungan menargetkan 250 pengemudi bisa ikut sertifikasi ini. Terkait kasus sopir angkot yang bersekongkol dengan copet, Sigit mengatakan akan mencabut izin trayek jika terbukti.
Sebelumnya, Asih Sukarsih nekat melompat dari angkot M30A jurusan Tanjung Priok-Pulogadung karena takut akan copet yang menumpang satu angkot dengan dia.
Kejadian yang menimpa warga Rawa Badak, Koja, tersebut terjadi di Jalan Yos Sudarso, Pertamina Pelumpang, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara pada Sabtu (23/6/2018), dan dilaporkan ke Polsek Koja.
Kapolsek Koja Kompol Efendi menyebutkan adanya dugaan hubungan sopir angkot dengan pencopet yang menyebabkan Asih kabur ketakutan dan meninggal dunia.
"Ada dugaan (berkawan) berdasarkan indikasinya, namun belum ada bukti dan sedang dicari," kata Efendi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/25/19385741/dishub-punya-program-sertifikasi-sopir-angkot-untuk-tingkatkan