"Kalau ini stabil saat ini masih pada sepi. Kemungkinannya karena masih pulang kampung. Yang pasti lebih laku pas lebaran sih," kata dia.
Namun, ia optimistis pengunjung Tanah Abang akan kembali normal pada bulan Juli seiring kembalinya masyarakat yang mudik.
"Alhamdullillah kalo sudah stabil sih ramai, apalagi orang-orang daerah. Karena saya jual baju muslim kalau ada hajatan, nikahan, suka banyak yang pesen," lanjutnya.
Sependapat dengan Yuli, pedagang hijab Nidar Wati mengalami penurunan omzet hingga 50 persen pasca lebaran.
"Kalau saya sih lumayan ada saja yang belanja, tapi emang sepi sih dibandingkan puasa. Kalau hitungan persen sih penurunannya 50 persen. Lihat aja yang lain juga enggak buka karena masih sepi," tutur Nidar.
Selain karena belum stabilnya pengunjung, ia menduga omzet para pedagang turun karena kalah dengan jualan para pedagang online.
"Kalau omzet kami sebenarnya kalah sama yang jualan online. Karena kan orang daerah enggak perlu jauh-jauh datang ke sini, sedangkan harga sama," imbuhnya.
Selain Nidar, pedagang lainnya, Tanjung mengaku omzetnya pasca lebaran menurut hingga 30 persen, berbeda saat bulan puasa.
"Kalau bisa dipersenkan 30 persen sih ada penurunannya. Yang pasti pas puasa itu ramai banget. Pas lebaran omzetnya lebih tinggi, sekarang sepi, dibandingkan puasa jauh. Jualan apa pun itu laku. Kalau kemarin pas puasa itu kebanyakan pedagang musiman yang biasa dagang di pasar," ujar Tanjung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/29/20584261/tanah-abang-masih-sepi-pasca-lebaran-pedagang-mengaku-omzetnya-turun