JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 004 Kelurahan Harapan Mulya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Novi Jumiadi membenarkan ada salah satunya warganya yang diamankan oleh Densus 88.
Novi mengatakan, dari penjelasan petugas, warga tersebut berinial S yang memiliki empat anak dan seorang istri berinisial Y.
"Saya pulang kerja dijemput keamanan setempat, saya lihat ada Densus 88, terus ketemu komandannya dan katanya dia mau geledah rumah yang ternyata orang itu bernama S," ujar Novi, saat ditemui di Sekretariat RW 04, Senin (9/7/2018).
Novi mengaku, tidak mengetahui pasti waktu serta lokasi penangkapan S. Ia hanya diminta menjadi saksi penggeledahan yang dilakukan Densus 88 di rumah terduga teroris itu.
Novi mengatakan, penggeledahan dilakukan Senin pukul 17.00 WIB. Belasan petugas berompi anti peluru dan menenteng senjata laras panjang berjaga di lokasi penggeledahan tersebut.
Saat penggeledahan, Novi melihat sejumlah petugas membawa sejumlah senjata mainan anak-anak, peluru berukuran kecil, serta sejumlah benda yang terihat seperti granat dari rumah kontrakan yang berukuran 4x4 meter itu.
Namun, dia tidak melihat sosok S di lokasi. Novi hanya melihat istri S, yakni Y bersama anak di dalam kontrakan.
Novi mengatakan, S dan keluarganya telah bertahun-tahun tinggal di kontrakan tersebut. Namun, S dan keluarganya dinilai tidak terlalu berbaur dengan tetangga di sekitarnya.
"Saya enggak tahu S seperti apa, enggak kenal. Kabarnya dia punya rumah dulu di sekitar sini, tapi dijual terus mereka ngekos di sini sudah bertahun-tahun," ujar Novi.
Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful sebelumnya membenarkan Densus 88 melakukan penangkapan terhadap terduga teroris di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2018).
Saiful mengaku tidak mengetahui jumlah terduga teroris yang diamankan. Namun, salah satu terduga teroris tinggal di kawasan Kemayoran.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/10/05410941/kesaksian-ketua-rw-saat-penggeledahan-rumah-terduga-teroris-di-kemayoran