Salin Artikel

"Pakai Tiket Kertas Ini Kayak Zaman Dulu Pas Naik Kereta Sampai Atap"

Pantauan Kompas.com di Stasiun Bekasi pukul 10.00 WIB, sejumlah penumpang kebingungan dan bertanya pada petugas stasiun.

Petugas stasiun pun menjelaskan perihal sistem pembaruan dan perbaikan sistem e-ticketing dengan sabar kepada para penumpang.

Salah satu penumpang bernama Mustofa (50) yang akan berangkat menuju Stasiun Jatinegara tampak kebingungan karena mesin tapping saat memasuki stasiun tidak berfungsi.

"Kok enggak bisa ya, Pak? Sejak kapan enggak bisa ya, Pak?" tanya Mustofa pada satu petugas Stasiun Bekasi.

Ia mengaku tidak mengetahui informasi mengenai perbaikan sistem e-ticketing.

"Saya enggak tahu. Pantes saja kok pada antre. Setelah saya tanya petugas, ternyata saya harus beli tiket Rp 3.000," kata Mustofa kepada Kompas.com.

Ia mengatakan, sistem tiket kertas yang diberlakukan hari ini mengingatkan pada perjalanan kereta zaman dulu.

"Kayak balik ke zaman dulu pakai tiket kertas lagi. Ini sampai kapan pun saya enggak tau," terang Mustofa.

Kondisi serupa juga dialami Abdul (49), penumpang KRL jurusan Stasiun Rawa Buntu. Ia mengaku baru mengetahui perihal tiket kertas setelah mendengar informasi dari pengeras suara.

"Saya emang biasa berangkat jam segini biar enggak terlalu ramai pas masuk kereta. Saya baru tau kalau sistemnya rusak setelah dengar dari suara itu," kata Abdul.

Ia berharap perbaikan sistem tiket KRL secepatnya normal kembali sehingga tidak membuat penumpang kebingungan.

"Cepet normal lah. Pas tanya sampai kapan, petugas juga jawab enggak tahu. Kan kasihan banyak yang bingung, pakai tiket kertas ini sama kayak zaman dulu pas naik kereta sampai atap itu," tutur Abdul.

Seorang penumpang paruh baya bernama Hasanah (55) juga menuturkan bahwa ia baru mengetahui tentang transaksi tiket kertas saat ia telah sampai di Stasiun Bekasi.

"Saya baru aja tau pas baru sampai stasiun. Padahal saya baru top-up flazz," kata Hasanah.

Ia berharap mesin tapping dapat digunakan kembali secepatnya sehingga ia tidak perlu antre membeli tiket kertas.

"Cepat normal lagi lah harapannya biar saya langsung tap aja. Kalau harus antre kan butuh waktu lebih lama lagi," terang Hasanah.

Seperti diketahui bahwa selama pembaruan dan perbaikan sistem e-ticketing, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberlakukan pembelian tiket kertas seharga Rp. 3000 untuk semua tujuan mulai Senin (23/7/2018).

VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa, dalam keterangan tertulis, Minggu (22/7/2018) menyatakan bahwa transaksi dengan tiket kertas dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir.

Pengguna KRL, lanjut dia, dapat membeli tiket kertas di loket-loket yang tersedia di stasiun maupun pada petugas stasiun di luar loket.

"Satu tiket kertas hanya dapat digunakan satu orang pengguna KRL untuk satu kali perjalanan. Setelah tiket dibeli, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan sebagai tanda bukti perjalanan," katanya. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/23/11330331/pakai-tiket-kertas-ini-kayak-zaman-dulu-pas-naik-kereta-sampai-atap

Terkini Lainnya

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke