Kepala Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ( BPTJ), Budi Rahardjo mengatakan, kebijakan tersebut ditetapkan untuk menyukseskan kelancaran Asian Games 2018.
"Tujuannya agar Asian Games 2018 bisa lancar. Tapi pemerintah masih menerima masukan dari berbagai kalangan masyarakat," ujar Budi dalam keterangan resminya, Minggu (12/8/2018).
Budi menjelaskan, penutupan tujuh pintu tol dilakukan secara terus menerus selama Asian Games 2018 dalam jam-jam tertentu.
Pada pukul 06.00-17.00 WIB, ada 4 pintu tol yang ditutup, yakni Angke 2, Slipi 2, Tanjung Duren, dan TMII.
Pada pukul 12.00-21.00 WIB, ada 3 pintu tol yang ditutup yakni Angke 1, Slipi 1, dan TMII 2.
Pembatasan lalu lintas angkutan barang golongan III, IV dan V juga akan dilakukan dalam jam-jam tertentu.
Pada pukul 05.00-22.00 WIB pembatasan lalu lintas dilakukan di dua ruas tol Cawang – Tomang – Pluit dan Tomang – Kembangan.
Pada pukul 06.00-19.00 WIB, pembatasan dilakukan di empat ruas tol Cawang – Tj Priok, Cawang-TMII, Cawang – Cikunir, dan tol Pelabuhan.
Budi mengatakan, kebijakan pembatasan angkutan barang dan penutupan pintu tol bisa meningkatkan volume kendaraan di ruas tol lainnya.
Oleh karena itu, BPTJ telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penerapan kebijakan tersebut.
"Sosialisasi dilakukan dengan pembagian kurang lebih 30.000 eksemplar flyer di pintu-pintu tol maupun di beberapa mal di Jakarta, Bekasi dan Tangerang," ujar Budi.
Untuk sosialisasi pembatasan lalu lintas angkutan barang, BPTJ membagikan flyer kepada awak truk barang ataupun pemilik angkutan barang.
Budi juga menambahkan penyebarluasan informasi ini dilakukan melalui media sosial.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/12/18442781/ini-rekayasa-lalu-lintas-selama-asian-games-2018