Koesmedi mengatakan, dia pernah dikirimi pesan WhatsApp oleh Ahok untuk mencari warga sakit yang tinggal di gerobak.
"Saya pernah satu hari malam-malam pukul 24.00 saya di-WhatsApp beliau disuruh mencari wanita yang tidurnya di gerobak. Saya enggak tahu di mana, saya cari sama teman-teman, ambulans saya kerahkan, ketemu di Bojong Gede," ujar Koesmedi dalam peluncuran buku "Kebijakan Ahok" di Gedung Filateli, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).
Koesmedi mengatakan, perempuan itu ternyata sakit kanker payudara. Lukanya sudah merambat dan berbau.
Dia bahkan sudah tidak diperbolehkan lagi tidur di kamar oleh keluarganya.
Koesmedi langsung membawa perempuan itu ke RS Dharmais, Jakarta Barat.
Ia mengatakan, perempuan yang tinggal di gerobak itu bukan berasal dari Jakarta.
"Dalam hati saya, sebegitu jauhnya Pak Ahok menghargai masyarakat," kata dia.
Koesmedi mengatakan, sikap ini sejalan dengan program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati yang menjadi unggulan Dinas Kesehatan.
Koesmedi mengatakan, warga kini semakin rentan terkena penyakit.
Harus ada program pencegahan yang mendata kondisi kesehatan warga Jakarta.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan DKI merancang program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati. Program itu membuat petugas dinkes mendatangi warga untuk memeriksa kondisi kesehatan mereka.
Dengan demikian, penyakit yang mereka alami akan cepat terdeteksi.
"Respons Pak Ahok kuat sekali, jalankan! Masyarakat itu selama ini kita catat, tetapi tidak diselesaikan sampai tuntas. Yang diinginkan beliau itu selesaikan sampai tuntas," ujar Koesmedi.
Buku "Kebijakan Ahok" ditulis Ahok dari dalam penjara. Di sana tertuang cerita Ahok dalam merumuskan kebijakan-kebijakannya selama di Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/16/19310901/cerita-mantan-kadis-diperintah-ahok-tengah-malam-untuk-cari-warga-yang