Salin Artikel

BERITA POPULER: Sapu Bersih Medali Emas Silat hingga Penangkapan Preman di Cengkareng

Sumbangan medali emas dari pesilat Abdul Malik memastikan raihan 20 medali emas bagi Indonesia terhitung hingga sore ini, 16.54 WIB.

Medali emas ini juga merupakan sumbangan yang kedelapan dari cabang olahraga pencak silat alias menyapu bersih peringkat terbaik. 

Para atlet pencak silat Indonesia menyapu bersih semua delapan nomor yang dipertandingkan pada Senin pagi hingga sore.

Bertanding di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Abdul Malik berhasil mengalahkan pesilat Malaysia, Faizul Muhammad Nasir, dengan skor 5-0.

Abdul Malik berhasil menjadi yang terbaik di nomor kelas B putra 50 kg sampai 55 kg. 

Tambahan emas dari Abdul Malik ini membuat pencak silat sudah menyumbang delapan medali emas bagi Indonesia.

Baca selengkapnya: Pencak Silat Sapu Bersih Kemenangan, Indonesia Raih Medali Emas Ke-20

Pemalakan yang dilakukan preman hingga proses penangkapan tersebut sebelumnya diunggah akun Facebook Rendi Puguh Gumilang. Video tersebut viral di sosial media dan telah disebar 22.000 kali sampai pagi ini.

"Para preman berkedok sekuriti ini ditengarai memeras hingga puluhan juta rupiah selama bertahun-tahun di kompleks ruko Seribu Cengkareng. Apabila tidak membayar maka akan dirusak fasilitas ruko bahkan bangunan yang ada," tulis keterangan unggahan tersebut.

Berkedok sekuriti

Kasat Reskrim Jakarta Barat AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan, preman tersebut berkedok sebagai sekuriti untuk meminta uang keamanan kepada warga.

Mereka menuntut pemilik ruko untuk membayar denda hingga puluhan juta dengan istilah uang keamanan. 

"Uang keamanan itu dendanya sudah berpuluh-puluh tahun dengan alasan itu belum pernah dibayar. Itu kalau ditotal sekitar Rp 16 juta-Rp 20 juta," kata 

Jika warga menolak membayar, para preman tak segan untuk merusak bangunan ruko dengan alasan masalah perizinan. 

Baca selengkapnya: Penyamaran Polisi Tangkap Preman yang Peras Warga Puluhan Juta di Cengkareng

Pada awal-awal gim pertama, perolehan poin Jonatan tertinggal dari Kenta. Penempatan kok Kenta menyulitkan Jonatan. Selain itu, Jonatan pun kerap melakukan kesalahan sendiri. 

Pada interval gim pertama, Jonatan pun tertinggal 6-11.

Setelah jeda interval, permainan Jojo, sapaan Jonatan, membaik. Dia menipiskan ketertinggalan dengan skor 12-13 dan menyamakan kedudukan menjadi 13-13.

Jojo kemudian berhasil menyalip perolehan poin Kenta dengan skor 14-13. Jojo terus memimpin hingga akhirnya menyelesaikan gim pertama dengan keunggulan 21-15.

Baca selengkapnya: Lewat Permainan Sengit, Jonatan Christie Tembus Final Asian Games 2018

Penyebabnya karena ingin menjaga citra koalisi Partai Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

"Berpengaruh pada image koalisi nantinya. Katanya koalisi, kok ribut-ribut kayak begini," ujar Dasco ketika dihubungi, Senin (27/8/2018).

Dasco mengatakan sebenarnya polemik ini tidak mengganggu hubungan Gerindra dengan PKS.

Namun, polemik ini akan menimbulkan citra buruk di mata masyarakat. 

Itu sebabnya dia meminta anggota Partai Gerindra untuk tidak lagi berbicara soal itu.

Baca selengkapnya: Gerindra: Katanya Koalisi, Kok Ribut-ribut Kayak Begini?

Para karyawan yang diberhentikan ini diduga karena melakukan kecurangan saat kampanye flash sale saat peringatan hari ulang tahun ke-9 Tokopedia.

Berdasarkan laporan yang dikutip KompasTekno dari Tech in Asia, Senin (27/8/2018), tindak kecurangan ini sangat merugikan konsumen karena para pembeli tidak dapat membeli barang murah yang dijual pada kampanye flash sale secara adil.

Bahkan berdasarkan laporan tersebut, jumlah karyawan yang dipecat mencapai angka puluhan termasuk karyawan senior di Tokopedia.

KompasTekno pun mencoba mengonfirmasi kabar ini pada pihak Tokopedia.

Lewat pernyataan resminya, Head of Corporate Communications Tokopedia Priscilla Anais tak memberikan jawaban pasti kabar pemecatan tersebut, namun ia mengatakan bahwa nilai yang dianut Tokopedia sendiri adalah membangun kepercayaan.

"Setiap titipan kepercayaan adalah sebuah amanah yang harus dijaga bersama oleh seluruh Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) tanpa terkecuali," tulis Priscilla.

Ia pun mengatakan bahwa karyawan yang tak dapat menjaga kepercayaan dan integritas akan ditindak tegas sesuai dengan kebijakan perusahaan yang berlaku.

Baca selengkapnya: Tokopedia Dikabarkan Pecat Puluhan Karyawan Terkait Kecurangan Flash Sale

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/28/07445461/berita-populer-sapu-bersih-medali-emas-silat-hingga-penangkapan-preman-di

Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke