Salin Artikel

Tak Ada Pengerjaan Proyek di Rusun Tempat AW Tewas Tertimpa Konblok

Dua petugas yang ditemui Kompas.com di lokasi mengatakan, tidak ada pembangunan atau proyek perbaikan di rusun tersebut.

"Tidak ada proyek atau pengerjaan apa-apa," ujar salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya kepada Kompas.com, Senin (10/9/2018) malam.

Sebelumnya, seorang bocah berinsial AW (8) tewas tertimpa konblok saat melintas di sekitar rumah susun tersebut, Sabtu pekan lalu.

Namun, petugas itu mengakui bahwa beberapa kali ada benda-benda yang jatuh ke jalan atau atap rumah warga yang berasal dari lantai rusun.

Petugas telah beberapa kali mengimbau warga rusun untuk tidak menjatuhkan atau membuang benda ke arah permukiman warga. Namun, ada saja warga rusun yang membandel dan masih melakukannya.

"Kalau jangan melempar, omongannya sudah disampaikan. Tapi tetap aja ada yang melempar," ujar petugas tersebut.

Kompas.com mencoba memeriksa rusun tersebut hingga ke lantai 7. Di lantai tersebut, tidak ada terlihat pengerjaan proyek sama sekali.

Kompas.com menyusuri lantai lainnya menggunakan tangga darurat. Namun, juga tidak ditemukan satu lantai pun terdapat proyek perbaikan, mulai dari lantai 6 hingga lantai dasar.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com menyebut, benda-benda berat seperti kayu, besi, bahkan sampah kerap berjatuhan dari lantai rusun. Namun, saat itu belum ada korban jiwa.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu saat dikonfirmasi mengatakan, tidak ada proyek pembangunan di rusun tersebut.

Terkait tewasnya AW, beberapa saksi yang berada di lokasi juga tidak melihat ada warga yang sengaja melemparkan konblok dari lantai rusun ke jalan sehingga menimpa AW.

Namun, pihaknya masih tetap melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu.

"Ini bukan proyek tapi rumah susun yang telah ditempati. Jadi tiap lantai ada penghuninya. Saksi yang diperiksa tidak tahu dari lantai berapa jatuhnya. Enggak ada saksi yang melihat atau tahu apakah ini dijatuhkan orang atau jatuh karena memang tergeser sendiri. Tidak ada yang melihat," ujar Roma.

Kronologi kejadian

Dikabarkan sebelumnya, seorang bocah berinsial AW (8) tewas tertimpa konblok saat melintas di sekitar Rumah Susun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).

AW tewas dengan luka berat di kepala. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi, AW dan kedua temannya sedang berjalan di sekitar rusun sekitar pukul 13.00 WIB.

Tiba-tiba, dari atas rusun, sebuah konblok jatuh dan menimpa kepala AW hingga bocah tersebut tersungkur dan tidak sadarkan diri.

Polisi telah mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah konblok yang jatuh sengaja dilempar atau jatuh dengan sendirinya.

Dari sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan sementara, tidak ada yang melihat konblok jatuh karena dilempar seseorang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/11/13270171/tak-ada-pengerjaan-proyek-di-rusun-tempat-aw-tewas-tertimpa-konblok

Terkini Lainnya

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke