Salin Artikel

Setelah Dikritik DPRD, Pemprov DKI Akhirnya Tambah Bonus Atlet Berprestasi

Awalnya, Kepala Disorda DKI Jakarta Ratiyono mengatakan, kenaikan bonus atlet bisa mengikuti usulan anggota Dewan dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS).

"Kemarin kami dengar masukan Banggar untuk bonus yg tadinya Rp 300 juta diusulkan Rp 750 juta dan ini pajaknya dibayar pemerintah, jadi mereka terima bersih. Kalau ini disepakati, berarti anggarannya terserap semuanya," ujar Ratiyono dalam rapat anggaran di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih.

Ratiyono mengatakan, pihaknya akan mengikuti besaran yang disepakati dalam rapat Banggar DPRD DKI Jakarta. Jika DPRD sepakat untuk naik, artinya Pemprov DKI akan mengubah Keputusan Gubernur yang sudah terlanjur dibuat.

Kata Ratiyono, pada dasarnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan tidak menambah bonus agar semangat juang atlet tetap hidup. Pemprov DKI justru akan menambah uang bulanan mereka saja.

Namun, Anies tetap akan ikut kesepakatan dalam rapat Banggar. Ratiyono mengatakan, Anies hanya meminta agar keputusan mengenai ini tidak berlarut-larut.

"Berikutnya arahan Pak Gubernur ini jangan lama-lama. Oleh karena itu, Dewan pasti setuju, apalagi pasti, kan, bonus ini ingin dibayarkan sebelum keringat atlet kering," kata Ratiyono.

Dengan pernyataan Ratiyono itu, anggota DPRD DKI Jakarta langsung menyetujuinya. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana yang menjadi pemimpin rapat langsung ketuk palu.

"Sudah disampaikan bahwa prinsipnya Dinas Pemuda dan Olahraga tidak keberatan kita meningkatkan penghargaan untuk atlet," ujar Triwisaksana.

Dengan demikian, besar bonus yang akan diberikan adalah Rp 750 juta untuk peraih medali emas, Rp 500 juta untuk medali perak, dan Rp 250 juta untuk medali perunggu.

Besarannya naik dari ketetapan sebelumnya, yaitu Rp 300 juta untuk peraih medali emas, Rp 150 juta untuk medali perak, dan Rp 90 juta untuk medali perunggu.

"Baik Pak Ratiyono dan anggota Banggar, anggarannya bisa disetujui," kata Triwisaksana sambil mengetuk palunya.

Kemarin dikritik

Sebelumnya, Pemprov DKI ini dikritik anggota DPRD DKI Jakarta dalam rapat anggaran karena tidak menaikkan bonus untuk atlet. Mereka menilai bonus Rp 300 juta terlalu kecil.

"DKI ini provinsi besar, anggaran Rp 80 triliun, masak kasih atlet berprestasi cuma segitu?" ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik.

Anggota Dewan lain mengusulkan penambahan bonus. Tidak hanya itu, DPRD DKI Jakarta juga meminta Pemprov DKI memberikan hadiah rumah untuk atlet peraih medali emas.

"Saya enggak sepakat peraih medali emas hanya diberikan Rp 300 juta. Seharusnya Rp 750 juta dan rumah juga diberikan," ujar anggota banggar DPRD DKI Jakarta, Syahrial.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/12/11220151/setelah-dikritik-dprd-pemprov-dki-akhirnya-tambah-bonus-atlet-berprestasi

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke