Salin Artikel

Kabar Hoaks Kerusuhan di Gedung MK dan Fakta-fakta di Baliknya...

Dalam unggahannya, pemilik akun menambahkan keterangan sebagai berikut:

"JAKARTA SUDAH BERGERAK, MAHASISWA SUDAH BERSUARA KERAS DAN PESERTA AKSI MEGUSUNG TAGAR #TurunkanJokowi MOHON DIVIRALKAN KARENA MEDIA TV DIKUASAI PERTAHANA."

Unggahan ini disadari dan dilaporkan seorang warganet sehari setelahnya, yaitu pada hari Sabtu (15/9/2018).

Polisi menindaklanjuti laporan tersebut dan menangkap SAA pada hari Minggu (16/9/2018).

Lalu, apa yang salah dari unggahan SAA? Berikut Kompas.com merangkum fakta-fakta di balik kabar kerusuhan di depan Gedung MK.

1. Hanya Simulasi

Video yang unggah SAA sebetulnya bukanlah peristiwa kerusuhan mahasiswa. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pada hari Jumat memang kepolisian tengah mengadakan simulasi penanganan aksi unjuk rasa di lokasi tersebut.

Informasi mengenai simulasi ini juga diunggah di berbagai media sosial, salah satunya di akun instagram resmi Bidang Humas Polda Metro Jaya @humas.pmj pada Jumat dengan keterangan sebagai berikut:

"WAKAPOLRI PANTAU LANGSUNG SIMULASI PENGAMANAN PEMILU 2019

Wakapolri Komjen Pol Drs Ari Dono Sukamto memantau langsung simulasi pra operasi mantap brata 2018 yang digelar dalam rangka pengamanan pemilu 2019 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Dalam kegiatan ini Wakapolri juga turut didampingi oleh Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri dan TNI. Simulasi ini merupakan wujud kesiapan polri untuk mengamankan Pemilu 2019 yang akan datang."

2. Empat Orang Penyebar Hoaks Ditangkap

Tak hanya SAA, polisi juga menangkap tiga orang lainnya terkait kasus penyebaran hoaks ini. Tersangka lain berinisial GUN, MY, dan NUG.

Dikutip dari Tribunnews.com, GUN ditangkap sebelum polisi menangkap SAA. GUN diamankan di Bandung pada Sabtu pukul 15.15 WIB.

Polisi mengatakan, GUN mengaku mendapatkan informasi bohong tentang kerusuhan di MK dari grup Whatsapp 'BISMILLAH' yang anggotanya disebut sebagai basis pendukung salah satu calon presiden.

Setelah mengamankan GUN, barulah polisi menangkap SAA. Selanjutnya polisi kembali mengamankan satu pelaku lain berinisial YUS di Cianjur, Jawa Barat, pada Minggu pukul 02.27 WIB yang telah mengunggah video tersebut di akun Facebook atas nama DOI.

Pelaku terakhir yang ditangkap adalah NUG yang diamankan di Samarinda pada hari Minggu. NUG menyebarkan hoaks tersebut di akun Facebook atas nama Nugra Ze.

Para tersangka dikenakan Pasal 14 dan Pasal 15 UU RI Nomor 01 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

3. Provokasi mahasiswa gelar demo turunkan Jokowi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, SAA menyebarkan berita bohong mengenai kerusuhan tersebut dengan tujuan untuk mengajak mahasiswa di Jakarta menggelar aksi unjuk rasa menuntut Presiden Jokowi turun dari jabatannya.

Padahal, ia telah mengetahui bahwa video yang ia unggah di media sosial adalah video simulasi penanganan demo oleh kepolisian.

Argo melanjutkan, melalui unggahannya SAA berharap semakin banyak warganet yang mengetahui kabar itu dan terprovokasi dan demo menuntut turunnya Jokowi benar-benar digelar.

4. Demo mahasiswa di depan Kemenkeu

Dikutip dari Tribunnews.com, pada hari yang sama dengan simulasi penanganan demo, ribuan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Wilayah Jabodetabek dan Banten menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat.

Dalam aksinya, mahasiswa mendesak pemerintah agar tetap menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah melemahnya nilai tukar rupiah tanpa harus mengintimidasi produk produk lokal untuk bersaing di dalam pasar nasional.

Massa juga meminta pemerintah untuk mempermudah akses peminjaman usaha dengan menjaga suku bunga kredit yang rendah.

Argo mengatakan, video kerusuhan yang disebarkan para tersangka bukanlah aksi unjuk rasa di depan Kementerian Keuangan, namun video simulasi penanganan demo yang digelar di depan Gedung MK.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/18/11375161/kabar-hoaks-kerusuhan-di-gedung-mk-dan-fakta-fakta-di-baliknya

Terkini Lainnya

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke