Dadan mengatakan, VC Ratio (perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan) pada jam sibuk di dua kawasan itu mencapai ratio 0,9 atau hampir masuk kategori kepadatan lalu lintas tinggi.
Belum lagi ditambah perlintasan sebidang kereta api di dua lokasi tersebut membuat kemacetan semakin parah.
"Dari sisi perhubungan, dua titik itu yang sangat krusial," ujar Dadan melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (11/10/2018).
Dadan mengatakan, pihaknya belum melakukan kajian terhadap persentase pengurangan kemacetan lalu lintas di dua lokasi tersebut.
Namun, Dadan yakin flyover yang dibangun dapat mengurai kemacetan di sana.
"Belum ada kajian dampak, tetapi saat ini jika jam sibuk VC ratio-nya sudah mencapai 0,9," kata dia.
Rencana pembangunan dua flyover di Depok itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat shalat subuh bersama warga di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
Ia menyebut flyover ini merupakan hibah dari Pemprov Jawa Barat dalam mengatasi kemacetan di Depok.
Selain membangun dua flyover, Pemprov Jabar akan memberikan hibah Rp 40 miliar untuk revitalisasi Situ Rawa Kalong serta menghibahkan bus pariwisata untuk Depok.
Emil juga berjanji akan membantu membenahi infrastruktur pariwisata di Depok.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, Pemkot Depok akan mengirimkan surat kepada Emil untuk memastikan pernyataan Emil mengenai rencana pembangunan dua flyover di Depok.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/12/05445371/alasan-pemkot-depok-usulkan-ridwan-kamil-bangun-flyover-di-2-lokasi-ini