Salin Artikel

Warga Bekasi Rela Antre Pagi Buta demi Cetak KTP Elektronik

Sesekali, perempuan asal Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi ini, menutup mulutnya menggunakan tangan kanan saat menguap.

Murtiah tidak terbiasa beraktivitas sebelum pukul 04.00 kurang, karena hampir setiap hari dia biasa terbangun pada pukul 04.15, ketika azan subuh berkumandang.

Namun, kini dia terpaksa bangun lebih awal untuk mengejar nomor antrean kecil di Mal Pelayanan Publik (MPP) di Atrium Pondok Gede.

Kedatangannya ke sana hendak mencetak Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di loket Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mal setempat.

"Kalau tidak dari subuh, saya enggak akan dapat nomor antrean. Nanti pencetakan e-KTP malah ketunda terus," ujar ibu rumah tangga ini.

Murtiah datang ke sana ditemani suaminya. Informasi nomor antrean ini mereka peroleh dari tetangganya yang beberapa waktu lalu datang ke MPP, untuk mengurus dokumen serupa.

"Daripada jauh ke dinas di Bekasi Timur, mendingan saya datang ke MPP ini. Enggak apa-apa bangun subuh, yang penting e-KTP dicetak," kata dia.

Selain Murtiah, ada juga Rinah (19), warga lainnya di sekitar MPP Atrium Pondok Gede.

Rinah meminta agar pemerintah menambah blangko e-KTP, sehingga masyarakat tidak perlu antre sejak subuh hanya untuk memperoleh dokumen identitas.

"Dokumen identitas kan hak warga negara, saya kira pemerintah harus memberikan kemudahan kepada warganya untuk memiliki identitas. Tapi, kalau kuota blangko dijatah begini, ya gimana warga mau dapat identitas semua," tutur Rinah.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi Lintong Dianto Putra mengatakan, pemberian nomor antrean menyusul banyaknya masyarakat yang datang pada dini hari.

Namun, antrean yang disediakan hanya sampai nomor 200, karena kuota blangko e-KTP yang diterima petugas loket hanya 200 keping.

"Selepas subuh petugas sudah bersiaga untuk memberikan nomor antrean, sekitar 30 menit nomor antrean sudah habis," kata Lintong.

Menurutnya, bagi masyarakat yang tidak mendapat nomor antrean, akan dialihkan ke Kantor Disdukcapil Kota Bekasi, Jalan Djuanda Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur. Di sana, mereka bisa mengajukan pencetakan e-KTP ke dinas terkait.

"Meski blangko e-KTP terbatas, tapi pelayanan di loket dinas tetap kami buka untuk keperluan dokumen lain seperti pembuatan Akta Kelahiran dan Surat Keterangan (Suket) pengganti e-KTP sementara," ujar dia.

Dia memastikan tidak ada praktik percaloan dalam pengambilan nomor antrean ini. Bagi masyarakat yang ingin mengambil nomor antrean, wajib menunjukkan Suket atau Kartu Keluarga (KK).

Dokumen berupa KK, kata dia, diperlukan bagi masyarakat yang ingin mengambil nomor antrean untuk anggota keluarganya.

"Misalnya, seorang ibu mengambil nomor antrean untuk anaknya, itu dibolehkan selama identitas mereka tercatat di dalam satu KK yang sama. Bagi yang sudah pisah KK, tidak kita terima," papar dia.

Lintong mengaku, kebijakan ini sempat dikritisi Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang menilai pengerahan petugas sejak pukul 03.00 tidak manusiawi.

Sebab, berdasarkan aturan yang berlaku, jadwal kerja aparatur dimulai pukul 08.00 sampai 16.00.

"Lebih tidak manusiawi lagi kalau kami membiarkan masyarakat menunggu selama lima jam dari pukul 03.00 sampai MPP dibuka pukul 08.00. Atas pertimbangan itu, akhirnya nomor antrean kita berikan dengan harapan warga bisa pulang dan kembali lagi pukul 08.00 untuk mengambil e-KTP yang sudah dicetak," beber dia.

Bukan hanya layanan di Disdukcapil, kata dia, ada puluhan layanan di MPP ini dengan menggandeng dinas lain.

Contohnya, DPMPTSP, Dinas Tenaga Kerja, Badan Pendapatan Daerah, PDAM Tirta Patriot, Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat), Polrestro Bekasi Kota, Masyarakat Ekonomi Syariah Kota Bekasi, Bank Jawa Barat dan Banten (BJB), Bank Rakyat Indonesia (BRI), serta Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Patriot.

(WARTA KOTA/Fitriyandi Al Fajri)

---

Artikel ini telah tayang di Wartakota.Tribunnews.com dengan judul: "Warga Bekasi Rela Bangun Pagi-pagi Buta demi Cetak KTP Elektronik"

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/18/08053501/warga-bekasi-rela-antre-pagi-buta-demi-cetak-ktp-elektronik

Terkini Lainnya

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke