Aturan suspend tersebut membuat para pengemudi tidak dapat mencari nafkah untuk keluarga lagi.
"Kita mengajukan open suspend (mengaktifkan kembali akun) tanpa syarat. Selama ini banyak teman-teman yang di-suspend."
"Suspend itu berlaku selamanya, enggak ada jangka waktu tertentu terus mereka bisa bekerja lagi," ujar Ketua FKDOI Muhammad Rahman Tohir kepada Kompas.com, Minggu (21/10/2018).
Berdasarkan data yang dimiliki Rahman, ada 5.000-an pengemudi yang terkena suspend. Namun, Rahman yakin jumlah tersebut masih bisa bertambah.
Go-Jek Indonesia menerapkan aturan suspend pada pengemudi yang melakukan pelanggaran seperti menggunakan fake GPS, melakukan order fiktif, dan berdasarkan komentar yang diberikan oleh pelanggan. Adapun fake GPS berarti pengemudi menggunakan aplikasi lokasi palsu.
Manajemen Go-Jek diminta memperhatikan kinerja dan perjuangan para pengemudi tanpa langsung mengambil tindakan suspend yang merugikan pengemudi tersebut.
Perwakilan pengemudi sudah dua kali melakukan mediasi dengan pihak Go-Jek Indonesia terkait penyampaian tuntutan itu. Namun, tidak ada langkah tindak lanjut yang diambil pihak Go-Jek Indonesia terkait pencabutan aturan suspend.
Sewa atau beli akun lain
Pengemudi Go-Jek yang terkena suspend dari perusahaan membeli atau menyewa akun pengemudi lain untuk beroperasi.
Akun pengemudi bisa dibeli dengan harga Rp 1.000.000-Rp 1.500.000. Sementara itu, biaya sewanya berkisar Rp 200.000-Rp 500.000 per hari.
Ancam demo
Pengemudi Go-Jek yang terkena suspend mengancam demo ke Kantor PT Go-Jek Indonesia jika pihak manajemen tidak merespons tuntutan para pengemudi agar aturan suspend dihapus hingga Rabu, 24 Oktober 2018.
Para pengemudi telah menyampaikan tuntutan mereka melalui surat ke pihak manajemen PT Go-Jek Indonesia pada Selasa (16/10/2018). Melalui surat itu, para pengemudi meminta mediasi.
"Tidak menutup kemungkinan kita turunkan massa dalam jumlah besar ke Kantor Go-Jek. Kita tunggu sampai tiga hari ke depan yaitu Rabu," ujar Rahman.
Jawaban manajemen Go-Jek
Vice President Corporate Communication Go-Jek Michael Say mengatakan, terkait permintaan open suspend atau mengaktifkan kembali akun mitra pengemudi yang telah diputus, pihaknya menilai hal tersebut akan merugikan mitra pengemudi aktif yang benar-benar bekerja keras untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Selain itu, ia menilai open suspend berseberangan dengan prioritas Go-Jek yang memberikan layanan yang aman kepada pengguna.
"Hal ini ini (open suspend) akan merugikan para mitra aktif kami yang sudah bekerja keras untuk menjaga kualitas pelayanan kepada para pelanggan," ujar Michael.
Manajemen Go-Jek sedang melakukan perbaikan sistem suspend, salah satunya dengan mengadakan pertemuan rutin manajemen dan mitra pengemudi.
Pertemuan yang dilakukan selama dua bulan belakangan tersebut membahas kebijakan pemutusan kemitraan yang dilakukan manajemen.
Hal itu dilakukan agar ketika kena suspend, para pengemudi bisa memahami dengan baik bahwa langkah tersebut bertujuan menjaga kualitas layanan Go-Jek.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/23/11281671/ancaman-demo-para-pengemudi-go-jek-yang-kena-suspend