Salin Artikel

4 BUMD DKI Berganti Dirut Dalam Setahun Terakhir

BUMD paling baru yang mengalami pergantian dirut adalah PT Transjakarta. Budi Kaliwono yang telah menjabat sebagai dirut selama tiga tahun dicopot dari jabatannya. Dia diganti Agung Wicaksono yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT Mass Rapid Transit (MRT).

Penandatangan serah terima jabatannya dilakukan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (29/10/2018) kemarin.

Budi mengatakan, pergantian ini bukan hal yang mendadak. Tiga pekan sebelumnya, dia sudah mendapatkan informasi mengenai pergantian itu dari tim Gubernur DKI. Namun, kata Budi, otoritas terkait kapan pergantian dilakukan dan siapa yang menggantikannya ada pada Anies.

"Background saya dari swasta dan saya harus menunjukan profesional murni. Saya tidak bertanya ke Pak Gubernur. Karena pergantian pengurus ini wewenang pemegang saham dalam hal ini Gubernur," kata Budi.

Dia pun yakin Agung Wicaksono bisa lanjut memimpin PT Transjakarta dengan baik. Sementara itu, Agung mengaku mendapat pesan dari Anies soal pentingnya integrasi dalam mengelola PT Transjakarta.

"Satu kata yang paling mengemuka pada waktu saya dipanggil menghadap beliau pada hari Kamis 25 Oktober adalah integrasi," ujar Agung.

Agung mengatakan, kata integrasi itu yang akan dipelajari oleh dirinya di PT Transjakarta. Dia memaknai kata integrasi itu sebagai integrasi di operasional PT Transjakarta sendiri. Selain itu juga integrasi dengan operator lain dan moda transportasi lain seperti mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT).

Anies saat ini sedang berada di Argentina sehingga tidak bisa ikut mengumumkan pergantian dirut itu. Alasan pencopotan Budi Kaliwono pun belum diketahui.

Namun, Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta Yurianto mengatakan pergantian ini untuk penyegaran direksi.

"Untuk direksi yang baru, saya harapkan dapat menyelesaikan pekerjaan rumah seperti pembinaan pegawai dan pengelolaan aset," ujar Yurianto.

Dirut baru buat PAM Jaya

Sebelum PT Transjakarta, Anies Baswedan juga mencopot Erlan Hidayat sebagai Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya pada Jumat lalu. Erlan digantikan oleh Corporate Secretary PT Aetra Priyatno Bambang Hernowo.

Priyatno mengatakan pesan Anies terhadapnya terkait jabatan itu adalah untuk memperluas layanan bagi warga. Sebab, PAM Jaya selama ini dinilai tidak bisa meningkatkan jaringan perpipaan dalam jumlah yang signifikan.

"Pak Anies pesan ekspansi jaringan perpipaan. Masa 12 tahun, 60 persen terus (jangkauan jaringan pipa)? Gitulah kata Pak Anies?" ujar Priyatno.

Priyatno mengatakan, Anies tak memberikan target pasti kepada dirinya. Anies hanya meminta peningkatan layanan yang signifikan di masa pemerintahannya.

"Pak Anies enggak ngomong angka ya tapi bagaimana ini bisa berubah secara drastislah," ujar Priyanto.

Pencopotan Dirut Jakpro

BUMD PT Jakarta Propertindo juga mengalami pergantian dirut. Anies Baswedan mencopot Satya Heragandhi sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Satya dicopot lewat rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa yang berlangsung pada 10 Juli lalu.

Satya digantikan oleh bekas Direktur Manajemen Aset PT Pertamina Dwi Wahyu Daryoto. Anies mengatakan Dwi Wahyu adalah sosok yang tepat memimpin BUMD Jakarta. Dwi menguasai pengelolaan aset, bidang yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Jakarta.

"Kita alhamdulillah mendapatkan seorang dirut yang punya pengalaman di bidang pengelolaan aset yang baik," kata Anies.

Anies membantah bahwa pencopotan Satya terkait adanya kesalahan yang dilakukan.

Ia menyebut justru karena Satya sangat fasih soal light rail transit (LRT), ia dipersiapkan untuk mengisi jabatan di perusahaan operasional LRT yang akan dibentuk DKI.

"Jadi bukan Pak Satya hilang. Enggak, justru Pak Satya yang sudah menguasai soal LRT kami ingin Pak Satya fokus di LRT Jakarta," ujar Anies.

Dirut Dharma Jaya Mundur

Dirut BUMD pertama yang mengalami pergantian pada masa Anies adalah Dirut PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati. Marina memilih mundur setelah kurang lebih tiga tahun menduduki posisi Dirut Dharma Jaya. 

Mundurnya Marina bermula pada November 2017, ketika PD Dharma Jaya menjadi salah satu BUMD yang tidak akan diberikan penyertaan modal daerah (PMD) pada tahun 2018. Alasan Sandiaga Uno, yang saat itu menjadi Wakil Gubernur DKI, tidak memberikan PMD adalah supaya BUMD bisa mandiri tanpa terus-menerus mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.

Namun Marina merasa tidak adil bahwa PD Dharma Jaya harus memutar otak mencari sumber dana lain untuk membeli daging subsidi karena pencabutan PMD itu. Sebab, program itu bukan demi kepentingan bisnis PD Dharma Jaya, melainkan untuk kesejahteraan warga berpenghasilan rendah.

Saat itu, Marina mengaku masih bisa menggunakan dana public service obligation (PSO) untuk membeli daging.

Namun, dalam rapat banggar (badan anggaran) di Komisi C pada 21 November 2017, Marina menumpahkan kekhawatirannya atas stok daging subsidi tanpa ada PMD. Dia meminta, pencairan PSO bisa dipercepat.

Jika benar tidak diberi PMD, PSO menjadi cara satu-satunya untuk tetap bisa menyediakan daging subsidi.

Kekhawatiran Marina jadi kenyataan. Dua minggu usai rapat itu, ia mengajukan proposal untuk pencairan PSO. Namun, PSO senilai Rp 41 miliar yang dijanjikan Sandiaga, tidak juga turun. Kerja Pemprov DKI yang dinilai lelet itulah yang mendorong dia menyatakan mundur.

Ia kemudian juga kesal lantaran saat menemui Sandiaga untuk meminta bantuan, Sandiaga malah menyebutnya "datang nangis-nangis".

Setelah Marina itu mengungkapkan kekesalannya dan mengajukan pengunduran diri.

Pengganti Marina adalah Johan Romadhon, mantan Presiden Direktur PT Tirta Gemah Ripah, BUMD Jawa Barat yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air. Johan juga pernah bekerja untuk BUMD PT Agro Jabar yang mengurusi perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, cadangan pangan dan usaha lainnya di bidang agro.

"(Saya pernah) di dua BUMD, 2011-2015 di Tirta Gemah Ripah, itu ngurusin sumber daya air yang dimanfaatkan listrik terutama yang sudah jalan, sama suplai air baku untuk PDAM. Kedua, 2015 sampai terakhir itu di Agro Jabar dan anak perusahaannya di bidang agrobisnis," ujar Johan.

Johan menyebut di Agro Jabar dan anak perusahaannya sempat mengurusi pangan, terutama peternakan. Sebelum di BUMD, Johan juga mengaku pernah bekerjadi PT Elnusa Petrofin selama delapan tahun dari 1998-2006.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/30/07442221/4-bumd-dki-berganti-dirut-dalam-setahun-terakhir

Terkini Lainnya

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke