Salin Artikel

Rob Rendam Pelabuhan Perikanan di Muara Baru

Titik rob yang terparah berada di area pergudangan dan pertokoan di Jalan Bawal dengan ketinggian genangan mencapai 40 sentimeter atau sebetis orang dewasa.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com menyatakan, banjir rob sudah berlangsung selama lima hari terakhir.

"Sudah lima hari ini kalau lagi pasang ya bakal tinggi airnya. Biasanya kalau sudah tujuh hari baru surut. Kemarin sudah lebih tinggi, enggak tahu deh bakal naik lagi atau enggak," kata Toni, pekerja di sebuah gudang es.

Toni menyampaikan, rob sudah tidak muncul selama beberapa bulan terakhir. Ia menyebut, rob kali ini merupakan yang terparah pada 2018.

"Waktu roh begini enggak pasti sih. Ini sudah beberapa bulan baru banjir ini, enggak tiap bulan banjir. Biasanya satu minggu baru surut," ujar dia.

Faqih, pemilik warung nasi di Jalan Bawal, mengamini pernyataan Toni. Ia menyebut, area itu kerap terendam rob karena lokasinya yang lebih rendah dari permukaan laut.

"Jadi, air dari laut pasti mengarahnya ke sini karena lebih rendah. Paling parah waktu 2011 itu airnya bisa sampai 70 cm hampir sepinggang," kata Faqih.

Ia menambahkan, banjir rob baru berakhir bila air laut sudah surut atau tidak pasang lagi. Menurut dia, banjir biasanya surut enam jam setelah air laut pasang.

Sementara itu, lokasi lain yang terdampak rob di Pelabuhan Nizam Zachman antara lain di ujung utara Jalan Tuna Raya, sebagian sisi barat Jalan Tuna Raya, serta bagian timur pelabuhan di Jalan Kakap.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/26/13522731/rob-rendam-pelabuhan-perikanan-di-muara-baru

Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke