Salin Artikel

Harapan Warga Bekasi untuk Bus Transpatriot yang Baru Beroperasi

Murni, warga Bekasi Barat yang hendak turun di halte Terminal Bekasi mengaku sengaja ingin mencoba naik bus transpatriot yang baru beroperasi. 

"Saya sudah tahu bakal beroperasi hari ini makanya saya coba, biasanya naik angkot ke Pasar Bekasi. Mumpung masih gratis naik ini juga," kata Murni saat ditemui Kompas.com di dalam bus.

Menurut Murni, fasilitas di dalam bus sudah cukup baik. Hanya saja dia berharap bisa memastikan kalau bus tidak akan telat tiba di halte-halte, dan tarif bus juga diharapkan terjangkau.

"Nyaman sih, enak bersih, cuma ya itu jangan lama, telat, penyakit Indonesia itu. Ya harga tiket juga jangan mahal-mahal lah nanti tidak ada yang naik," ujar Murni.

Adapun bus yang maksimal menampung 40 orang dengan jumlah 20 kursi itu dilengkapi dengan pendingin ruangan, empat buah CCTV, dua kursi khusus disabilitas, dan lainnya.

Lalu Didi, warga Bekasi lainnya yang ikut menaiki bus transpatriot mengatakan, pihak Pemkot Bekasi harus segera memperbaiki halte-halte yang penuh coretan. 

Menurut dia, coretan tersebut mengganggu pemandangan kota Bekasi.

"Halte juga ini masih ada yang coret-coret, itu bagusin lah. Kayak ini yang halte depan kantor Pemkot. Masa begini depan kantor Pemkot haltenya, tempat casnya juga banyak yang hilang," ucap Didi.

Selain berharap kepada pemerintah, Didi juga berharap dan meminta kepada masyarakat Kota Bekasi agar menjaga fasilitas bus maupun halte yang sudah disediakan pemerintah.

"Warga juga jaga bareng-bareng, jangan dicorat-coret, jangan dirusak, kalau rusak semuanya juga (warga) yang rugi," jelas Didi.

Diketahui, sebanyak sembilan bus transpatriot beroperasi pada dua rute dan berhenti di 34 halte.

Rute pertama ialah Terminal Bekasi-Harapan Indah yang jaraknya 14,7 kilometer dan rute kedua yakni Harapan Indah-Terminal Bekasi yang berjarak tempuh 9,6 kilometer.

Jarak tempuh kedua rute pun berbeda karena melintasi jalur yang berbeda pula.

Jumlah halte di rute Terminal Bekasi-Harapan Indah sebanyak 21 halte. Sementara di rute sebaliknya, yaitu Harapan Indah-Terminal Bekasi, bus hanya berhenti di 13 halte.

Selama masa uji coba operasi, tarif bus pun digratiskan selama sepekan sejak Senin kemarin. Bus beroperasi dari pukul 05.00 hingga pukul 21.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/27/09550401/harapan-warga-bekasi-untuk-bus-transpatriot-yang-baru-beroperasi

Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke