Pertama, hanya ada 61 kendaraan yang memenuhi syarat untuk bisa integrasi dengan program Jak Lingko. Padahal, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah merekomendasikan 307 kendaraan angkotan kota (angkot) dan bus kecil.
"Baru seperlima yang memenuhi syarat. Kami dari Transjakarta sangat ketat. Kendaraan-kendaraan yang mau dioperasikan, kami selalu cek, evaluasi, dan kendalikan kelayakannya. Kalau gak layak, kami gak mau juga mengoperasikan," kata Agung kepada wartawan di Kolla Space Co-working, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).
Menurut Agung, tantangan kedua adalah masih ada beberapa pengemudi angkot dan bus kecil yang belum memiliki SIM A umum.
"Pengemudinya itu harus punya SIM A umum, bukan sekedar SIM A biasa. Tantangan selanjutnya bagaimana kami membuat para pengemudi ini punya SIM A ujum. Mereka harus daftar, ujian, dan bayar," ujar Agung.
"Kami Transjakarta mengambil langkah untuk membantu bagaimana caranya mereka harus bisa ikut ujian SIM A umum. Kami sudah komunikasi dengan kepolisian dan kepolisian siap mendukung," ujar dia.
PT Transajakarta telah meresmikan program Jak Lingko di Tanah Abang pada Selasa. Jak Lingko Tanah Abang melayani delapan rute yakni OK 7 Grogol-Tanah Abang, OK 8 Roxy-Bendungan Hilir, OK 9 Roxy Mas-Karet, OK 10 Tanah Abang-Kota, OK 11 Tanah Abang-Kemayoran Lama, OK 12 Tanah Abang-Kebayoran Lama, OK 13 Tanah Abang-Jembatan Lima, dan OK 14 Tanah Abang-Meruya Ilir.
Jak Lingko Tanah Abang juga terintegrasi dengan enam rute Transjakarta yakni rute (8C) Tanah Abang-Kebayoran Lama, (1H) Tanah Abang-Stasiun Gondangdia, (8K) Tanah Abang-Batusari, (9D) Tanah Abang-Pasar Minggu, dan (5F) Tanah Abang-Kampung Melayu, dan Tanah Abang Explorer.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/11/15280711/2-tantangan-pengoperasian-jak-lingko-di-tanah-abang