Salin Artikel

Sosialisasi Program Kartu Identitas Anak (KIA) Dinilai Kurang

Program KIA digagas  pemerintah pusat sejak tahun 2016. KIA diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Permendagri) Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak.

Herni, warga Bekasi Timur mengaku belum tahu fungsi dan kegunaan  KIA. Dia mengatakan, jika KIA wajib dimiliki anaknya, dia akan membuat KIA tersebut.

"Saya belum tahu sih KIA. Belum tahu juga kegunaannya, tapi kalau untuk kepentingan anak menurut saya itu sangat perlu ya. Harusnya ada pemberitahuan bahwa ada program baru," kata Herni di Kantor Wali Kota Bekasi, Senin (17/12/2018).

Alinah warga Kota Bekasi lainnya juga belum tahu soal kewajiban memiliki KIA. Dia menyatakan akan mengurus pembuatan KIA untuk anaknya jika KIA memudahkan anaknya dalam pengurusan daftar sekolah atau urusan lainnya.

Dia berharap pemerintah bisa sering sosialisasi KIA kepada masyarakat agar masyarakat mengerti tentang program KIA dan mengetahui bahwa KIA wajib dimiliki anak usia di bawah 17 tahun.

"Saya belum tahu fungsinya buat apa, itu wajib apa tidak, katanya sih wajib. Tapi kurang jelas gitu itu buat apa, ya harus banyakin informasinya, diperjelas," ujar Alinah.

Berbeda dengan Herni dan Alinah, Heri warga Bekasi Timur mengaku sudah tahu tentang program KIA. Dia tahu KIA berdasarkan informasi dari ketua RT tempat tinggalnya.

Menurut Heri, KIA akan memudahkan anaknya dalam pembuatan KTP saat si anak berusia 17 tahun nanti.

"Saya sudah tahu dari RT, ya makannya saya buat di sini. Karena penting juga buat anak saya berobat ke Puskesmas nantinya pakai KIA," kata Heri.

Pemkot Bekasi secara resmi membuat KIA atau Kartu Tanda Kependudukan (KTP) anak untuk anak usia di bawah 17 tahun dan belum menikah pada Senin pagi tadi. KIA bisa dibuat di Pendopo Kantor Wali Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. Dalam waktu dekat, pembuatan KIA bisa diurus di seluruh kecamatan.

KIA wajib dimiliki oleh setiap anak dengan tujuan untuk meningkatkan pendataan, perlindungan dan pelayanan publik, serta sebagai upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara.

Untuk membuat KIA, warga cukup membawa E-KTP kedua orang tua, akta lahir anak, kartu keluarga yang telah tercantum nama anak dan foto ukuran 2x3 anak atau bisa foto di kecamatan masing masing wilayah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/17/14485891/sosialisasi-program-kartu-identitas-anak-kia-dinilai-kurang

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke