Salin Artikel

Kaleidoskop 2018: Seluk-beluk Penataaan Kawasan Tanah Abang

Keberadaan skybridge dinilai bisa mengurangi kesemrawutan di kawasan Tanah Abang. Kompas.com telah merangkum 8 fakta proses penataan kawasan Tanah Abang sepanjang tahun 2018.

Penataan sebelum skybridge

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan kebijakan jangka pendek untuk menata kawasan Tanah Abang yang mulai semrawut.

Kebijakan diambil lantaran para pedagang mulai membuka lapak di trotoar dan badan Jalan Jatibaru Raya. 

Oleh karena itu, Anies memutuskan untuk menetapkan kebijakan berupa mengalihfungsikan Jalan Jatibaru Raya untuk tenda-tenda pedagang kaki lima (PKL) mulai pukul 08.00-18.00 WIB setiap harinya. 

Kebijakan tersebut ditetapkan pada 22 Desember 2017. Saat itu, Anies menilai kebijakan tersebut menjadi solusi penataan Tanah Abang untuk para pedagang, pembeli, hingga sopir angkot.

Namun, aturan itu menuai protes dari pengendara kendaraan bermotor, sopir angkot, pejalan kaki, pedagang yang terdampak, dan instansi pemerintah. 

Catatan Kompas.com pada Maret 2018, Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya mengkritik kebijakan itu karena dianggap menyimpang dari prosedur dan dilakukan tanpa mendapatkan izin terlebih dahulu dari Ditlantas Polda Metro Jaya.

Mengingat sesuai ketentuan Pasal 128 ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, bahwa penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas harus dengan seizin Polri.

Selain itu, alih fungsi Jalan Jatibaru Raya telah mengesampingkan hak pejalan kaki atau pedestrian dalam menggunakan fasilitas trotoar yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.

Selanjutnya, Polda Metro Jaya merasa tidak dilibatkan dalam proses penetapan kebijakan itu. Mereka pun mengusut laporan dugaan tindak pidana terhadap Anies terkait kebijakan penutupan jalan tersebut.

Anak buah Anies di Dinas Perhubungan dan Biro Hukum diperiksa. Terungkap, bahwa Anies telah diingatkan soal dasar hukum penutupan jalan itu.

Rencana pembangunan skybridge

Di tengah banjir protes dari berbagai pihak, Anies dan Sandiaga Uno yang masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu mengatakan, kebijakan menutup Jalan Jatibaru Raya hanya sementara. 

Mereka kukuh menerapkan tiga tahap penataan kawasan Tanah Abang, yakni jangka pendek, menengah, dan panjang. Penataan jangka menengah berupa membangun skybridge atau jembatan penghubung di atas Jalan Jatibaru untuk pedagang dan pejalan kaki serta memulai pembangunan Blok G.

Lalu, penataan jangka panjang berupa membangun kawasan Tanah Abang dengan konsep transit oriented development (TOD).

Sandiaga kemudian memutuskan membangun skybridge Tanah Abang usai lebaran 2018. Jalan Jatibaru Raya akan dibuka setelah pembangunan skybridge rampung.

Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya juga menyetujui rencana pembangunan skybridge tersebut.

Pada Juni 2018, Pemprov DKI menunjuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pembangunan Sarana Jaya untuk membangun skybridge menggunakan anggaran PD Pembangunan Sarana Jaya dengan tender yang dimenangi PT Amarta Karya.

Direktur Utama PD Sarana Jaya Yoory Pinontoan menyebut, anggaran pembangunan skybridge Rp 35 miliar. Pembangunan skybridge direncanakan mulai Agustus 2018.

Saat itu, Yoory memperkirakan pembangunan memakan waktu dua sampai tiga bulan. Konsep skybridge berupa jembatan yang membentang sepanjang 400 meter di atas Jalan Jatibaru Raya, dari Stasiun Tanah Abang sampai ke Blok F.

Selain untuk pejalan kaki, skybridge juga akan diisi oleh PKL yang berjualan di Jalan Jatibaru Raya. Tercatat, ada 650 PKL berdagang di Jalan Jatibaru Raya.

Kendati demikian, hanya pedagang ber-KTP DKI Jakarta yang diperbolehkan berjualan di skybridge. 

Pembangunan skybridge dimulai

Akhirnya, skybridge Tanah Abang dibangun mulai 3 Agustus dan ditargetkan selesai pada 15 Oktober 2018. Selama proses pembangunan, Jalan Jatibaru Raya harus ditutup karena alasan keselamatan.

Pemprov DKI tak mau mengambil risiko dengan membiarkan pengendara dan orang berlalu lalang di bawah area konstruksi.

Penutupan jalan bersifat sementara. Selama proses pembangunan, pada pukul 04.00-19.00 WIB, sebagian badan Jalan Jatibaru akan ditutup, sedangkan pukul 19.00-04.00 WIB seluruh Jalan Jatibaru akan ditutup dan dilakukan rekayasa lalu lintas.

Proses konstruksi dimulai dengan penggalian tiang pancang dan pengiriman bahan material ke lokasi. Proses fabrikasi baja untuk fondasi skybridge dilakukan di bengkel baja milik PT Nikko Steel di Cikupa, Tangerang.

Proses fabrikasi itu antara lain mencakup perancangan, pemotongan, pembentukan, penyambungan, dan perakitan baja. 

Baja-baja yang dirakit mampu menopang skybridge hingga puluhan tahun karena kekuatan baja yang sudah sesuai standar material untuk struktur. PD Pembangunan Sarana Jaya juga mengirimkan sampel baja ke Universitas Indonesia untuk uji kekuatan.

Pembangunan dibagi dalam 4 zona, yakni Zona A, B, C, dan D.

Zona pertama berada di sekitar Blok G Pasar Tanah Abang. Zona berikutnya mengarah hingga ke Stasiun Tanah Abang.

Jarak dari satu zona ke zona lainnya sekitar 100 meter. 

Pengerjaan dilakukan secara bertahap, yakni satu zona dikerjakan selama 10 hari. Skybridge dirancang dapat menampung 446 PKL dengan kios berukuran 2x1,5 meter yang dilengkapi rolling door. 

Target molor

Pembangunan skybridge Tanah Abang tak selalu berjalan mulus. Target penyelesaian skybridge harus molor beberapa kali karena kehadiran para pedagang yang nekat berjualan di sekitar skybridge.

Awalnya, skybridge direncanakan rampung dibangun pada 15 Oktober, namun molor hingga 30 Oktober, lalu diperpanjang lagi hingga 23 November. 

PD Pembangunan Sarana Jaya pun beberapa kali meminta para pedagang untuk tidak berjualan di area pembangunan skybridge. 

Kurangnya lahan menjadi kendala mengapa Pemprov DKI Jakarta tidak memberikan lokasi relokasi bagi para pedagang Jalan Jatibaru Raya selama proses pembangunan skybridge.

Tidak tersedianya lahan karena kondisi Tanah Abang yang sangat sempit dan dipenuhi permukiman serta pedagang lainnya.

Masalah selama pembangunan

Selain keberadaan pedagang di area pembangunan skybridge, target penyelesaian skybridge molor lantaran ada lima hal yang belum disepakati antara PD Pembangunan Sarana Jaya dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Salah satunya, soal aset di Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat.

Ombudsman RI Perwakilan Jakarta juga menyebut empat hal lainnya yang belum disepakati, yakni arus (flow) penumpang, pintu penghubung skybridge menuju Stasiun Tanah Abang (gate masuk stasiun), sarana prasarana pendukung skybridge seperti toilet, dan keamanan. 

Akhirnya, kedua belah pihak memutuskan menyepakati empat hal, kecuali persoalan aset, pada akhir November. Kedua belah pihak sepakat untuk membicarakan persoalan aset setelah skybridge rampung. 

Skybridge selesai

Skybridge Tanah Abang akhirnya rampung dibangun 100 persen pada 30 November. Kendati demikian, 446 pedagang baru bisa menempati kios pada 10 Desember setelah dilakukan uji coba pengoperasian skybridge selama satu pekan.

Skybridge yang rampung dibangun memiliki panjang 400 meter. Di sana terdapat empat unit toilet portabel, 446 unit kios untuk PKL berukuran berukuran 2x1,5 meter, dan sebuah musala.

Skybridge juga telah telah terhubung dengan Blok G dan Blok F Tanah Abang.

Para PKL yang menempati kios diwajibkan membayar biaya retribusi senilai Rp 500.000 per bulan atau Rp 16.000 per hari. Retribusi digunakan untuk merawat fasilitas sarana dan prasarana di skybridge seperti penerangan, CCTV, dan kebersihan.

Penarikan retribusi akan diberlakukan pada 1 Januari 2019.

PD Pembangunan Sarana Jaya pun telah menerapkan aturan ketat bagi para pedagang di skybridge. Aturan pertama adalah memberikan name tag (tanda pengenal) bagi masing-masing pedagang.

Aturan selanjutnya yaitu membatasi jumlah pedagang yang akan berjaga di masing-masing kios. Satu kios hanya bisa diisi oleh dua orang.

Aturan ketiga, memberi tanda garis kuning di depan masing-masing kios yang berfungsi sebagai batas area berjualan.

Perubahan kawasan

Skybridge membuat sejumlah perubahan pada kawasan di sekitarnya. PT KAI menggeser 13 gate di Stasiun Tanah Abang sejauh tujuh meter mendekati loket.

Selain memindahkan gate, PT KAI juga akan membuat sebuah pintu penghubung antara Stasiun Tanah Abang dan skybridge.

Pintu itu dibuat dengan membongkar tembok yang dulunya menjadi pembatas antara stasiun dan skybridge. Nantinya, pintu itu juga akan dilengkapi sebuah rolling door.

Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga membangun tiga halte bus untuk menunjang pengoperasian skybridge. Satu halte bus yang sudah dibangun berlokasi di pintu Stasiun Tanah Abang, Jalan Jatibaru Raya, tepatnya di bawah skybridge.

Sementara satu halte lainnya dibangun di sisi selatan flyover Jatibaru, tepatnya di seberang pintu stasiun di Jalan Jatibaru Bengkel.

Rute Transjakarta dan Jak Lingko

Sebanyak empat rute transjakarta dioperasikan di sekitar skybridge. Dua dari empat rute tersebut yaitu rute 5F trayek Kampung Melayu-Tanah Abang dan rute 8C trayek Iskandar Muda-Tanah Abang.

Dua rute tersebut akan melalui Jalan Kebon Jati, belakang Blok G Tanah Abang, Jalan Jatibaru Raya (di bawah skybridge), berhenti di Halte Jatibaru Raya dan Halte Jatibaru Bengkel, kemudian melewati flyover Cideng, Hotel Millennium, dan ke Jalan Fachrudin.

Sementara dua rute lainnya yakni rute 1H trayek Tanah Abang-Gondangdia dan rute bus GR2 Tanah Abang Explorer.

Program Jak Lingko Tanah Abang juga diresmikan pada Selasa (11/12/2018). Jak Lingko merupakan integrasi antara bus transjakarta dengan angkutan kota (angkot) dan bus kecil. 

Jak Lingko Tanah Abang melayani delapan rute, yakni OK 7 Grogol-Tanah Abang, OK 8 Roxy-Bendungan Hilir, OK 9 Roxy Mas-Karet, OK 10 Tanah Abang-Kota, OK 11 Tanah Abang-Kemayoran Lama, OK 12 Tanah Abang-Kebayoran Lama, OK 13 Tanah Abang-Jembatan Lima, dan OK 14 Tanah Abang-Meruya Ilir.

Selain itu, Jak Lingko Tanah Abang juga terintegrasi dengan enam rute bus transjakarta, yakni rute (8C) Tanah Abang-Kebayoran Lama, (1H) Tanah Abang-Stasiun Gondangdia, (8K) Tanah Abang-Batusari, (9D) Tanah Abang-Pasar Minggu, dan (5F) Tanah Abang-Kampung Melayu, dan Tanah Abang Explorer.

Masyarakat bisa menggunakan bus kecil dan angkot yang masuk program Jak Lingko secara gratis.

Mereka hanya perlu membayar perjalanan jika menggunakan bus transjakarta. Mereka juga dapat menggunakan kartu OK Otrip atau membeli kartu Jak Lingko di halte-halte Transjakarta. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/19/13334901/kaleidoskop-2018-seluk-beluk-penataaan-kawasan-tanah-abang

Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke