Saat ini, ada 104 truk pengangkut sampah yang tersebar di semua kecamatan.
"Ada 104 (truk sampah). Disebar ke 23 kecamatan. Masing-masing ada 2 sampai 3 truk, belom lagi di desa, ada berapa perumahan," kata Dodi kepada Kompas.com, Minggu (6/1/2019).
Menurut Dodi, idealnya dibutuhkan 325 truk pengangkut sampah untuk menjangkau seluruh wilayah Kabuapaten Bekasi.
Dengan keterbatasan itu, ia berharap seluruh elemen masyarakat ikut mengawasi dan menjaga kebersihan lingkungan dari sampah.
"Ideal 325 truk baru bisa menjangkau. Ini PR semua SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang lain supaya bisa perhatikan kebersihan. Kan enggak mungkin APBD kita buat kebersihan semua," ujar Dodi.
Berkaitan dengan hal itu, Dodi menyayangkan masih adanya warga yang membuang sampah sembarangan ke sungai-sungai dan pinggir jalan.
"Perkara ngambil enggak sulit, tetapi setelah itu besok dijamin enggak ada sampah lagi. Kalau desa RT, RW, dan semua masyarakat di sekitar sana masih tetapi buang ya begini terus babak belur kita, anggaran darimana," tutur Dodi.
Kasus terakhir, sampah menumpuk di Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Pantauan Kompas.com pada Kamis (3/1/2019), hanya sampah yang terlihat di sepanjang permukaan kali sekitar 500 meter.
Sampah rumah tangga, seperti plastik, botol, bahkan kasur pun tertata rapih seperti "dataran baru" di permukaan kali. Air kali juga nampak hitam pekat serta mengeluarkan bau tak sedap.
Kini, sampah di kali tersebut sedang dalam tahap pengangkutan oleh petugas terkait menggunakan dua alat berat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/06/15412441/pemkab-bekasi-mengaku-kekurangan-truk-sampah