Kepala Pushidrosal TNI AL Laksamana Muda Harjo Susmoro mengatakan, masa pencarian lanjutan akan disesuaikan dengan usia hidup baterai black box.
"Kami masih punya kemungkinan karena (bunyi) ping-nya itu kan lifetime-nya 90 hari, ini masih ada (waktu) kami bisa mencari 15 harian untuk menentukan," kata Harjo di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019).
Harjo menuturkan, tim pencari akan melalukan survei selama tujuh hari pertama di area seluas 5x5 meter yang sudah ditentukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami survei pertama tujuh hari, mudah-mudahan tujuh hari ketemu. Kalau tidak, nanti tergantung dari KNKT apakah mau diperpanjang sampai titik darah penghabisan, kami akan lihat," ujar Harjo.
Bila black box masih belum ditemukan selama 15 hari masa pencarian, maka pencarian akan dihentikan.
"Misalnya 15 hari ini miss, berarti itu maksimum yang sudah bisa kami lakukan," katanya.
Ia menambahkan, tim tidak menutup kemungkinan akan mengangkut bagian pesawat atau bagain tubuh korban bila ditemukan di lokasi pencarian.
Per hari ini, KNKT bersama TNI AL melanjutkan pencarian black box berisi CVR pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 menggunakan KRI Spica.
Pesawat tersebut jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober 2018 lalu.
Pesawat yang membawa 189 penumpang dan awak kabin itu jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/08/16074121/baterai-black-box-lion-air-hanya-90-hari-pencariannya-maksimal-hingga-15