Kanit Reskrim Polsek Medan Satria, Iptu Dwi Manggala Yudha mengatakan, kejadian berawal saat tim futsal beranggotakan R dan teman-temannya akan bertanding melawan tim yang beranggotakan A dan Z dan rekan-rekannya di Perumahan Bulevard Hijau Harapan Indah, Kota Bekasi, Sabtu lalu pukul 22.00 WIB.
Namun saat kedua tim memasuki lapangan futsal, R dan teman-temannya bingung karena Z dan A serta teman-temannya membawa rombongan sekitar 30 orang. Rombongan itu juga membawa petasan dan bambu.
"Lawan (tim Z dan A) ini ditegur sama si R, maksudnya apa bawa banyak orang begitu. Enggak ada jawaban dari tim Z dan A, tim itu pergi begitu saja, batal tanding," kata Dwi di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa.
R dan teman-temannya pun pergi dari lapangan. Saat keluar gerbang Perumahan Bulevard Hijau, R melihat Z dan A serta teman-temanya berada di seberang perumahan.
Z, A dan teman-temannya kemudian mengejar tim R yang sedang naik sepeda motor. R pun terjatuh dari motor karena kaget dengan suara petasan yang dinyalakan Z dan A.
"Tersangka menemukan celurit di jalan. Diambil celuritnya, lalu dilawan itu tim si Z. Si Z dan A kena sabetan celurit di bagian punggung, paha, dan betis," kata Dwi.
Setelah itu R pulang ke rumah. Celurit yang digunakannya dibuang di tengah jalan.
Polisi lalu menangkap R di rumahnya di Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu malam.
Kedua korban masih dirawat di rumah sakit di daerah Medan Satria.
R kini dijerat dengan Pasal 365 KUHP atas tindak pidana penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/22/18241581/batal-main-futsal-seorang-pemuda-di-bekasi-bacok-lawannya