Salin Artikel

Butuh 5 Jam untuk Evakuasi Teknisi yang Tewas Tertimpa Truk Molen

Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yuriko mengatakan, lamanya proses evakuasi dikarenakan polisi menunggu mobil crane guna mengangkat truk molen yang menimpa Wido. Mobil crane didatangkan dari Serang, Banten.

"(Evakuasi) jam setengah 10-an ya, karena crane-nya didatangkan dari Serang," ujar Alexander saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/1/2019).

Alexander mengatakan, pihak kepolisian mendapat informasi bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

Polisi yang tiba di lokasi mencoba mencari mobil crane yang bisa memindahkan truk.

Setelah truk crane datang, evakuasi baru bisa dilakukan.

Jenazah Wido telah dibawa ke rumah sakit. Pihak kepolisian juga telah meminta keterangan para saksi, yaitu sopir truk dan dua orang pekerja.

"Kami akan melakukan olah TKP lanjutan untuk menentukan apakah ini murni kecelakaan kerja atau nanti kami lakukan penyelidikan, apakah harus ada orang yang bertanggung jawab terhadap kecelakaan kerja yang menyebabkan orang meninggal dunia," ujar Alexander.

Saat itu, truk molen yang mengangkut semen cair tiba di sebuah lokasi yang rencananya akan dijadikan gudang penyimpanan bahan bangunan.

Lokasi kejadian berada di Jalan Raya Serpong, di samping SPBU Shell.

Wido yang bertugas sebagai teknisi meminta sopir memundurkan truk tersebut.

Saat itu, posisi Wido berada di sisi kiri truk. Saat mencoba mundur, ban belakang sebelah kanan truk terperosok ke dalam sebuah lubang yang diduga bekas septic tank.

Adapun lokasi tersebut sebelumnya merupakan bekas rumah warga. Wido yang tidak bisa menghindar akhirnya tewas tertimpa truk.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/30/15485911/butuh-5-jam-untuk-evakuasi-teknisi-yang-tewas-tertimpa-truk-molen

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke