Salin Artikel

[BERITA POPULER]: Yahdi Terkejut Bertemu Jokowi di KRL I Jakarta Kota Berpolusi Udara Terburuk

Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kereta rel listrik (KRL) Commuterline, Rabu (6/3/2019) sore, menyisakan cerita tak terlupakan bagi penumpang yang kebetulan satu kereta dengan Kepala Negara itu.

Mohamad Yahdi Rosyadi salah satunya. Sore itu Yahdi dalam perjalanan pulang ke kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat. Seperti biasa, dia naik KRL tujuan Bogor dari Stasiun Gondangdia. Tak ada yang berbeda selama Yahdi berada di dalam kereta.

Sesampai di Stasiun Depok, ia turun.

Namun, ia mendapati orang-orang begitu ramai di kereta yang berada tepat di depan kereta yang semula ia naiki. Usut punya usut, orang-orang itu ramai karena mengerumuni Presiden Jokowi.

Yahdi mengurungkan niatnya untuk pulang. Ia masuk lagi ke kereta yang disebut-sebut ditumpangi Jokowi, berharap bisa bertatap muka dengan Kepala Negara.

"Di gerbong saya kan sudah banyak yang turun, jadi agak sepi ya. Tapi kok di gerbong depan ramai banget. Kenapa orangnya enggak mau pindah ke gerbong belakang, kan enak agak sepi. Setelah saya tanya-tanya, ternyata di dalam ada Pak Jokowi," kata Yahdi kepada Kompas.com, Kamis.

Saat masuk lagi, benar saja, Jokowi tampak berdiri di kerumunan penumpang.

Yahdi menceritakan, suasana di kereta itu begitu ramai, tetapi tetap kondusif lantaran Jokowi didampingi seorang Paspampres yang berpakaian sipil.

"Enggak ada pengawalan ekstra, cuma satu orang. Itu pun agak berjarak dengan Pak Jokowi pengawalannya. Cuma dia (Paspampres) enggak pernah lepas pandangan ke Pak Jokowi," tutur Yahdi.

Para penumpang diberi kesempatan untuk satu per satu berfoto bersama Jokowi. Paspampres yang mendampingi Jokowi, kata Yahdi, mengatur para penumpang supaya tetap tertib.

Bagaimana kisah Yahdi selanjutnya, apa isi obrolannya dengan Jokowi, dan apa komentarnya setelah bertemu dan berbicara langsung dengan Jokowi di KRL? Silakan baca lanjutan beritanya di: Cerita Yahdi Terkejut Bertemu Jokowi di KRL

2. PT KCI Pastikan Perjalanan Jokowi dengan KRL Memang Mendadak

Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan informasi sebelumnya bahwa Presiden Jokowi akan pulang ke Istana Bogor menggunakan KRL Commuterline pada Rabu sore lalu.

Rabu sore itu, Jokowi pulang ke Istana Bogor menggunakan KRL Commuterline. Ia naik dari Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

"PT KCI memang tidak mendapatkan konfirmasi perencanaan. Perjalanan tersebut memang mendadak," kata Eva dalam keterangan tertulis, Kamis.

Lalu, kapan pihak PT KCI tahu Jokowi naik KRL dari Jakarta menuju Bogor? Silakan baca lanjutan berita tentang hal ini di: PT KCI Bilang Perjalanan Jokowi dengan KRL Memang Mendadak.

 

4. Jakarta Kota Berpolusi Udara Terburuk di Asia Tenggara

Jakarta menempati puncak daftar kota paling berpolusi udara di Asia Tenggara pada 2018. Demikian menurut hasil studi Greenpeace dan IQ AirVisual yang dipublikasikan pada Selasa lalu.

"Jadi, ratusan kota dimonitor kualitas udaranya secara reguler pada 2018. Jakarta menempati urutan pertama dan Hanoi berada di urutan kedua di Asia Tenggara untuk kualitas udara terburuk," kata Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Leonard menjelaskan, Jakarta berada di urutan ke-161 untuk kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Sementara, New Delhi menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Disebutkan, rata-rata harian kualitas udara di Jakarta dengan indikator PM 2.5 pada 2018 adalah 45,3 mikrogram per meter kubik udara. Adapun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan pedoman kualitas udara rata-rata harian 25 mikrogram per meter kubik udara.

Lanjutan berita ini, silakan baca di: Jakarta Peringkat Satu Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Asia Tenggara

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/08/06311901/berita-populer-yahdi-terkejut-bertemu-jokowi-di-krl-i-jakarta-kota

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke