Salin Artikel

Kolong Tol Wiyoto Wiyono Tak Pernah Bebas dari Sampah

Kolong tol itu, tepatnya yang terletak di belakang Masjid Babah Alun, tampak penuh sampah, Kamis (11/4/2019). Anak-anak bermain sepak bola dan mengambil beberapa barang dari kumpulan sampah itu. Tanah di kawasan itu pun becek. Beberapa tiang berwarna hitam akibat kepulan pembakaran sampah.

Sampah tidak hanya ada di belakang masjid tersebut tetapi juga sepanjang satu kilometer setelahnya.

Seorang warga bernama Casrini (30) dari RT 01 RW 07 Papango menyebutkan, sampah tidak pernah habis meski sudah dibakar atau diangkat petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

"Kayanya orang buang sampah malam hari deh. Kalau siang hari begini pasti diingatkan warga. Di sini sampah ada terus, meski sudah dibersihin, muncul lagi," katanya.

Casrini menjelaskan dia tiap hari dia mengantarkan anaknya bermain di kawasan tersebut.

"Ini menurut saya termasuk bersih. Biasa sampahnya lebih banyak. Pernah kasur juga dibuang di sini," tambah dia.

Ketua RT 01 RW 007 Suwarno menjelaskan, warganya tidak membuang sampah ke kolong tol.

"Disini sudah ada karang taruna yang mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Waduk Cincin, jadi saya juga tidak tahu," sebut Suwarno.

Suwarno menyebutkan, terkait sampah di kolong tol pihaknya tidak pernah diajak berkoordinasi oleh pengelola Tol Wiyoto Wiyono, yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).

"Kami warga tidak pernah diajak koordinasi soal kolong tol. Adanya malah digusur, dulu di situ ada lapangan futsal yang dibangun atas bantuan pemerintah kota, digusur juga," sebutnya.

Saat dihubungi terpisah, Lurah Papango Maryono menyebut CMNP pernah menjanjikan pengelolaan di kolong Tol Wiyoto Wiyono.

"Dua bulan lalu CMNP janjikan bikin kolam untuk ternak lele dan taman penghijauan. Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya," ujar Maryono.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kemarin, menyatakan sudah mengirimkan surat kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk meminta hak pengelolaan kolong tol. Anies meminta pengelolaan kolong tol diberikan pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebab pihaknya sering disalahkan atas kesemrawutan di kolong tol.

Surat tersebut dikirimkan pada 6 Maret 2019, dan secara spesifik Anies meminta pengelolaan tol ruas Plumpang-Pluit serta Grogol-Pluit.

 

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/11/16222251/kolong-tol-wiyoto-wiyono-tak-pernah-bebas-dari-sampah

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke