Salin Artikel

Belum Terakreditasi, 18 Sekolah di Depok Menumpang Saat UNBK

Sebab, 18 sekolah tersebut belum terakreditasi.

"Sekolahnya sudah berdiri cuma status dia belom memenuhi akreditasi makanya dia harus numpang menginduk ke sekolah lain," ucap Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan Kota Depok Yusuf saat dihubungi wartawan, Senin (22/4/2019).

Ia mengatakan, seharusnya tiap sekolah minimal memiliki akreditasi A dan B.

Dengan demikian, sekolah yang belum terakreditasi atau nilainya C itu harus bergabung dengan sekolah yang sudah terakreditasi saat UNBK.

Nantinya, yang menandatangani ijazah siswa yang ikut UNBK tersebut adalah kepala sekolah yang sekolahnya terakreditasi.

"Kepala sekolahnya menandatangani ijazah, sekolah yang belum terakreditasi itu harus bergabung dengan sekolah yang sudah terakreditasi untuk menyelenggarakan ujian," ujar dia.

Ia mengatakan, ada delapan standar yang dipenuhi sekolah agar terakreditasi.

Adapun syarat-syarat itu yakni standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, serta standar penilaian pendidikan.

Menurut Yusuf, ada sekolah yang belum terakreditasi ini tidak dapat menyediakan laptop kepada siswa yang mengikuti UNBK.

Satu sekolah kekurangan 20 hingga 30 laptop. "Itu juga paling 6 hingga 7 sekolah saja yang kekurangan laptop," ucap dia.

Meski demikian, kata Yusuf, kekurangan ini tak jadi kendala bagi pelaksanaan UNBK. Demikian juga mengenai server. Ia menyebut tak ada kendala yang berarti.

"Biasanya kendalanya client yang tidak bisa terhubung, namun itu bisa langsung diatasi oleh operator karena kita punya yang namanya help desk kota," ucap dia.

Adapun UNBK SMP diikuti 27.320 siswa kelas IX sekolah menengah pertama (SMP) negeri, swasta, dan madrasah tsanawiyah (MTs) se-Kota Depok yang digelar mulai 22-25 April 2019.

Hari ini merupakan hari pertama UNBK SMP.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/22/20470411/belum-terakreditasi-18-sekolah-di-depok-menumpang-saat-unbk

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke