Salin Artikel

Banjir Rendam Permukiman Warga di Pejaten Timur

Warga RT 005 RW 008 Dudung mengatakan, luapan Ciliwung sudah menggenang sejak Jumat (26/4/2019) dini hari. 

"Iya sudah dari semalam sekitar pukul 03.00 itu air sudah naik. Dari tengah malam juga sudah kelihatan tanda-tanda (akan banjir)," ucap Dudung ketika ditemui Kompas.com, di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Jumat.

Warga lainnya, Anissa mengatakan, lingkungan tempat tinggalnya kerap terendam banjir kiriman Bogor.

Namun, menurut dia, banjir kali ini lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. 

"Sudah langganan (banjir) di sini mah, namanya juga persis di pinggir (sungai), kan, rendah kita tempatnya. Tapi ini tinggi banget (ketinggian air) hari ini," ujar Anissa.

"Yang penting kita keburu kabur dulu, deh. Ini kayaknya masih lama surutnya," katanya. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Jalan Masjid Al Makmur, sejumlah warga tampak mengungsi di dekat masjid yang tidak terendam banjir.

Sekitar 200 meter dari masjid, banjir mulai menggenang setinggi 100 sentimeter. Beberapa anak-anak tampak bermain banjir. 

Beberapa warga lain mengatakan, semakin jauh menyusuri banjir, banjir semakin dalam. Bahkan, ketinggian banjir di sana nyaris mencapai ketinggian atap rumah-rumah warga.

Kompas.com belum mampu mencapai lokasi tersebut karena alasan keselamatan.

Tampak pula dua unit mobil dan satu perahu karet disiagakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran. Permukiman ini memang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung.

Bahkan, banjir ini dapat terlihat oleh penumpang KRL dari dalam kereta yang melintas di sekitar Stasiun Pasar Minggu-Tanjung Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/26/12453921/banjir-rendam-permukiman-warga-di-pejaten-timur

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke