"Sebenarnya banjir yang tadi pagi sudah surut sore sekitar pukul 15.00, cuma tiba-tiba air naik lagi mulai pukul 17.00 sampai sekarang belum surut," kata Ismail, warga RT 007 RW 004, Selasa malam.
Banjir tersebut imbas meluapnya Kali Sunter.
Hujan deras yang mengguyur pada Selasa sore dinilai ikut menyebabkan banjir kembali menggenang.
"Ibaratnya aliran Kali Sunter masih penuh lalu ditambah lagi sama hujan deras, ya sudah luber lagi airnya," ujar warga lainnya, Hasan.
Berdasarkan keterangan warga, ketinggian air banjir bervariasi mulai 10 sentimeter hingga 60 sentimeter, tergantung jarak dari pinggir Kali Sunter.
Meski demikian, kebanyakan warga memilih bertahan di rumah.
Sebab, kebanyakan rumah warga sudah dibuat lebih tinggi guna mencegah air masuk.
"Rumah saya kira-kira cuma 5-6 meter dari sungai, tetapi enggak mengungsi karena posisi rumah masih tinggi. Ini saja saya mau berangkat kerja," ucapnya.
Banjir malam ini pun dinilai belum setinggi banjir pagi tadi.
Hasan mengatakan, banjir pagi tadi sudah memasuki carport rumahnya. Namun, banjir malam ini masih berada di luar pagar rumahnya.
"Belum tahu bakal ngungsi atau enggak, kalau nanti airnya akhirnya masuk ke rumah ya kita bakal ngungsi, tetapi, ini airnya dari tadi belum naik-naik lagi," ujarnya.
Sebelumnya, banjir kembali Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur pada Selasa pagi.
Total terdapat dua RW, yakni RW 003 dan 004 yang terdampak banjir tersebut. Ketinggian air mencapai kisaran 30-40 sentimeter.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/30/21225211/banjir-kembali-rendam-permukiman-warga-cipinang-melayu