Salin Artikel

Karim: Kalau Mau Jadi Tentara Enggak Boleh Malas, Makanya Aku Sekolah

Bocah kelas 3 SD di Sekolah Masjid Terminal (Master) Depok ini sebelumnya ramai diperbincangkan karena harus bangun pukul 03.00 untuk menyiapkan keperluan sekolahnya sendiri.

Sebelum mendapat bantuan, Karim tinggal bersama kakek dan neneknya di Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia biasa naik KRL seorang diri ke sekolahnya di Depok dengan berangkat subuh.

Ia menempuh perjalanan 1,5 jam sampai ke Stasiun Depok. Dari stasiun, ia juga berjalan kaki sejauh 550 meter atau sekitar 7 menit menuju sekolahnya.

Sambil tersenyum, Karim mengaku tidak pernah takut jauh-jauh naik KRL dan berangkat sendirian, tanpa diantar neneknya.

Meski setiap hari berangkat tiap subuh dari rumahnya, Karim mengaku tak pernah mengantuk di sekolah.

Sebab, menurut Karim, untuk menjadi tentara ia harus belajar yang rajin.

“Kalau jadi tentara tidak boleh malas, kak, makanya aku suka belajar di sekolah dan belajar di rumah,” ucapnya saat ditemui Kompas.com di sekolahnya, Selasa (30/4/2019).

Karim mengatakan, ia ingin mengabdi kepada bangsa dan negara dengan menjadi anggota TNI. Karim mengaku ingin menjadi anggota TNI Angkatan Darat lantaran larinya  kencang.

“Ingin jadi anggota TNI AD biar bisa bela negara dan bantu orang banyak,” kata Karim

Pencinta olahraga sepak bola ini mempunyai semangat yang tinggi untuk menimba ilmu.

Menurut sang nenek, Diana, Karim tidak pernah dibangunkan tidur. Bocah kecil ini bangun sendiri pukul 03.00, kemudian menyiapkan perlengkapan sekolahnya.

Diana menceritakan, Karim juga pernah menyampaikan kepadanya ingin menjadi TNI.

“Dia itu suka film perang terus dia selalu bilang ke saya, “Nek, aku nanti mau jadi TNI supaya bisa lindungi Indonesia dan orang banyak',” ucap Diana.

Diana selalu berdoa cucunya dapat menggapai cita-citanya.

“Saya mah hanya bisa berdoa saya bisa sekolahin dia sampai nanti dia jadi tentara biar buktiin ke orang-orang kalau orang kecil juga bisa sukses,” tuturnya.

Karim berharap, jika menjadi tentara kelak, ia bisa mengubah nasib keluarganya. Ia juga ingin membantu neneknya yang saat ini tengah sakit pengapuran tulang.

“Aku ingin jadi orang sukses kalau sudah besar biar bisa banggain dan bantuin nenek yang lagi sakit,” tuturnya.

Setelah kisahnya viral di media sosial, Karim dan neneknya mendapat bantuan rumah kontrakan di Depok. Dengan begitu, Karim tak perlu lagi jauh-jauh naik KRL dari Kemayoran.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/02/10371891/karim-kalau-mau-jadi-tentara-enggak-boleh-malas-makanya-aku-sekolah

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke