Selain itu, polisi menemukan berbagai alat pendukung dan untuk merakit bom. Tak ada seorang pun di dalam rumah itu saat polisi menggeledahnya.
"Pertama ada ardosistem. Ardo adalah switching yang modern ya, yang kalau dikelola kemudian dibuat itu bisa menggunakan WiFi dalam jarak 100 meter. Kemudian ada solder yang digunakan untuk merakit benda yang bisa dibuat bom," kata Argo di lokasi, Kamis.
Argo mengatakan, polisi juga menemukan sejumlah busur beserta anak panahnya.
Kemudian pedang samurai, pisau, dan ponsel. Semua barang bukti langsung diamankan polisi dari lokasi penggeledahan.
"Ditemukan anak panah, ada busur ada 15 biji terus juga ada pisau, juga ada hape, HT, ada samurai, dan terakhir kita temukan pin ISIS," ujar Argo.
Adapun Rafli beserta istrinya sudah tinggal di rumah kontrakan itu selama delapan bulan.
Sementara itu, penggeledahan rumah Rafli merupakan pengembangan dari operasi Tim Densus 88 saat menggeledah toko ponsel "Wanky Cell" di Jalan Muchtar Tabrani, Bekasi Utara Kota Bekasi, Rabu (8/5/2019) kemarin.
Dalam penggeledahan di toko itu, polisi mengamankan dua bom pipa beserta bahan peledak lainnya.
"Sendok saringan dan alat-alat yang diduga untuk meracik bom. Alat-alat yang dikaitkan dengan pembuatan bom sendiri. Dari (tim) Inafis dan Identifikasi ada beberapa yang dibawa, pertama sidik jari, ada buku-buku yang dia belajar untuk membuat bahan peledak," tutur Argo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/09/15440601/pin-isis-ditemukan-polisi-di-rumah-terduga-teroris-rafli-di-bekasi