Salin Artikel

Kerusakan Jalan Raya Bekasi Tanggung Jawab Pengelola Tol Pulogebang-Semanan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerusakan Jalan Raya Bekasi dari Cakung hingga Pulogadung disebabkan pembangunan ruas Tol Dalam Kota Pulogebang-Kelapa Gading.

Ruas tol ini merupakan seksi A dari tiga seksi pengerjaan Tol Pulogebang-Semanan.

"Jalan Raya Bekasi rusak karena ada proyek jalan tol di lokasi tersebut," kata Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur Benny Situmorang kepada Kompas.com, Kamis (16/5/2019).

Benny mengatakan, perbaikan kerusakan tersebut menjadi tanggung jawab pengelola proyek.

Proyek pembangunan tol Pulogebang-Semanan dikerjakan PT Jakarta Tollroad Development (JDT) melalui KSO Jaya Konstruksi-Adhi sebagai pelaksana pekerjaan 6 ruas jalan Tol Dalam Kota Jakarta Tahap I Ruas Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogebang, Seksi A Kelapa Gading-Pulogebang.

"Pengelola proyek tol tersebut bertanggung jawab untuk menangani jalan rusak di lokasi tersebut," kata Benny.

"Kami sudah bersurat ke pengelola proyek tol tersebut dan dia akan memperbaiki jalan-jalan rusak tersebut," imbuhnya.

Dalam surat balasan PT JDT yang ditembuskan ke Sudin Bina Marga Jakarta Timur bertanggal 19 Maret 2019, KSO Jaya Konstruksi-Adhi diberi instruksi untuk menambah frekuensi perbaikan Jalan Raya Bekasi, khususnya pada ruas jalan sejak pertigaan Cakung-Cilincing sampai persimpangan Jalan Raya Pulo Gebang yang rusak berat.

Sudin Bina Marga Jakarta Timur, kata Benny, hanya akan melakukan penanganan sementara di beberapa titik Jalan Raya Bekasi yang berlubang.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho.

"Nanti selesai proyek dulu baru perbaikan menyeluruh. Kalau lubang-lubang baru kami patching saja, perbaikan sementara," kata Hari saat dihubungi, Kamis sore.

Sebelumnya diberitakan bahwa Jalan Raya Bekasi tak kunjung mulus sejak adanya pembangunan proyek tol Pulogebang-Semanan.

Kerusakan jalan paling parah dijumpai di  ruas jalan setelah perempatan Cakung Cilincing, melewati Lulu Hypermarket, dan berakhir di Grand Cakung. Ketinggian aspal jalan tidak sama, lubang-lubang jalanan pun besar menganga, berpotensi membahayakan pengendara.

Potensi bahaya diperparah dengan kontur jalanan yang berlapis pasir. Pada saat cuaca terik, pasir-pasir ini akan beterbangan mengganggu jarak pandang. Sementara saat cuaca hujan, pasir-pasir ini bisa membuat sepeda motor mudah tergelincir.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/16/19221601/kerusakan-jalan-raya-bekasi-tanggung-jawab-pengelola-tol-pulogebang

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke