Salin Artikel

Tiket Pesawat Mahal, PO Bus di Terminal Pulogebang Dibanjiri Pemudik ke Sumatera

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan otobus (PO) di Terminal Pulogebang mencatat lonjakan jumlah penumpang yang hendak mudik ke Pulau Sumatera. Lonjakan tersebut lebih-lebih dialami bagi PO bus yang melayani perjalanan ke Sumatera Barat dan Riau.

Ditengarai, lonjakan jumlah pemudik ke Padang ini diakibatkan oleh mahalnya harga tiket pesawat terbang hingga saat ini.

Salah satu PO bus yang melayani perjalanan ke Sumatera, SAN, mencatat animo pemudik ke Padang menggunakan bus mereka telah terjadi sejak seminggu belakangan.

"Soalnya tiket pesawat masih tinggi, jadi penumpang mungkin beralihnya ke darat. Bus kami sudah full-seat lebih dari seminggu, berangkat kalau tiga bus itu sekitar 150-an penumpang sehari," ujar Sudarni, salah satu petugas PO SAN.

Menanggapi fenomena ini, Sudarni menyebut bahwa perusahaannya berupaya untuk memanfaatkannya sebaik mungkin dengan tidak menaikkan harga tiket sejak jauh hari.

"Untuk harga tiket kami tidak ada kenaikan. Terutama yang ke Pekanbaru, tidak ada kenaikan sampai H-1 Lebaran (tanggal 4 Juni). Masih pakai harga reguler, yang eksekutif Rp 585.000, yang patas Rp 430.000," jelasnya.

Hal yang sama dialami PO NPM. Salah satu petugas PO NPM, Ardius menyebut kenaikan jumlah penumpang busnya cukup terasa, terlebih untuk tujuan Padang, Sumatera Barat.

"Ramai sekarang kalau tujuannya ke Padang. Dibandingin tahun lalu di hari-hari awal begini, ada kali lebih dari 25 persen (kenaikan jumlah penumpang)," ujar Ardius.

Sama dengan Sudarni, Ardius juga memperkirakan bahwa mahalnya harga tiket pesawat terbang jadi penyebab lonjakan pemudik bus ke Sumatera.

"Tiket pesawat lagi tinggi sekali ke Padang, jadi pada ke bus," imbuhnya.

Ardius mengatakan bahwa pihaknya tetap memberlakukan kenaikan tarif perjalanan, namun dengan harga yang wajar. Kenaikan itu, menurutnya, tak menyurutkan niat pemudik ke Sumatera menggunakan bus.

"Tadinya harga Rp 400.000 jadi Rp 650.000 ke Padang. Itu sejak tanggal 25 Mei lalu, sampai 6 Juni. Tapi, ya naik wajar saja lah, buktinya kita bisa berangkatin kadang tiga, kadang empat (bus) dari Pulogebang," kata Ardius.

Hingga saat ini, harga tiket pesawat ke Padang dan Pekanbaru memang masih terbilang tinggi. Beberapa situs perjalanan mencatat, harga tiket pesawat terbang untuk pemberangkatan esok (28/5/2019) ke Padang dan Pekanbaru masih berkisar pada angka Rp 2,4 dan Rp 2,8 juta. Sementara itu, untuk pemberangkatan pada hari H Lebaran 2019 (5/6/2019), harga tiket pesawat terbang berkisar pada angka Rp 1,4 dan 1,3 juta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/27/16111651/tiket-pesawat-mahal-po-bus-di-terminal-pulogebang-dibanjiri-pemudik-ke

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke