Salin Artikel

5 Fakta Felix Siauw Ceramah di Balai Kota DKI

Warganet mengkritik acara tersebut. Mereka mengaitkan Felix dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan berdasarkan putusan pengadilan pada 2017.

Pemprov DKI Jakarta sempat menyebut acara tersebut dibatalkan. Namun, acara itu tetap digelar pada Rabu (26/6/2019).

Berikut lima fakta soal ceramah Felix Siauw di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta.

1. Acara sempat dibatalkan

Kepala Sekretariat Dewan Pengurus Korpri DKI Jakarta Amiruddin menyebut kajian bulanan dengan penceramah Felix Siauw dibatalkan. Namun, dia tidak menjelaskan alasan pembatalan acara itu.

"Sudah kami batalin, dibatalin," ujar Amiruddin, Selasa.

2. Felix tetap ceramah

Felix Siauw tetap menjadi penceramah dalam acara kajian bulanan itu pada Rabu siang. Dia tampak memakai batik berwarna cokelat dan peci abu-abu.

Dalam ceramahnya, Felix menyinggung soal dirinya yang disebut radikal.

"Saya dibilang radikal nomor dua di Indonesia. Luar biasa," kata Felix.

"Saya bingung, tiap hari pakai batik, tapi dibilang anti-nusantara," ucap dia lagi.

3. Didemo Banser

Massa dari Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) DKI Jakarta berdemo di depan Balai Kota DKI untuk memprotes kehadiran Felix Siauw sebagai penceramah di Masjid Fatahillah.

Mereka menyebut Felix sebagai tokoh HTI.

"Bukan kita menolak pengajiannya, tetapi (menolak) kehadiran tokoh HTI. Felix Siauw itu adalah tokoh HTI yang jelas-jelas menolak Pancasila di Republik yang kita cintai ini," ujar Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta Abdul Azis saat berorasi.

Azis mengatakan, Pemprov DKI telah berbohong dengan menyebut kajian bulanan dengan penceramah Felix dibatalkan.

"Pemprov DKI telah melakukan pembohongan publik. Kemarin diberitakan, Felix Siauw batal menghadiri pengajian di Balai Kota," katanya.

4. Penjelasan Pemprov DKI

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengakui, Pemprov DKI sempat membatalkan kajian bulanan dengan penceramah Felix Siauw.

Namun, acara itu kemudian tetap dilangsungkan setelah Pemprov DKI memastikan jadwal ceramah Felix tidak bentrok dengan jadwal penceramah yang lain.

"Kami kemarin membatalkan karena posisinya mencocokkan, reschedule kembali jadwal, takutnya bentrok ada dua ustaz tadi, itu saja," katanya.

Chaidir mengatakan, Felix menawarkan diri berceramah di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI.

Oleh karena itu, Sekretariat Dewan Pengurus Korpri DKI Jakarta menjadwalkan ceramah Felix pada Rabu kemarin.

Chaidir menyebut Pemprov DKI tidak mengetahui kabar soal Felix yang dikaitkan dengan HTI.

"Hal itu (Felix dikaitkan dengan HTI) saya tidak tahu. Setahu kita, dia ustaz, sudah, titik. Kriterianya punya kemampuan dan dia ingin mengisi kultum setelah shalat dzuhur," ujar Chaidir.

Menurut Chaidir, ceramah yang disampaikan Felix juga hanya soal hal-hal rohani. Dia meminta semua pihak tidak mengaitkan Pemprov DKI dengan hal-hal seperti organisasi terlarang.

5. Kata Felix soal ceramahnya

Felix Siauw mengatakan, ia mendengar kabar soal pembatalan acara ceramahnya di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI.

Menurut Felix, alasan pembatalan itu salah satunya karena anggapan dirinya mendakwahkan soal khilafah.

Dia menyebut hal yang dia sampaikan saat ceramah merupakan bagian dari ajaran agama Islam. Namun, dia menduga ada pihak-pihak yang salah paham dengan ceramahnya itu.

Alasan lainnya yakni anggapan adanya kaitan antara dia dengan HTI.

"Permasalahan tentang HTI, dikatakan HTI adalah organisasi yang dilarang. Kemudian, ngapain undang organisasi yang dilarang. Pikir saya, semua tentang ide, ide itu kan terbuka di mana pun dan sebagai orang timur, kita kan sudah terbuka dengan budaya musyawarah," kata Felix.

Setelah mendengar kabar itu, Felix mengonfirmasi kepada pihak Pemprov DKI Jakarta. Setelah didiskusikan, acara itu akhirnya tetap digelar.

"Ya sudah, alhamdulilah Balai Kota terbuka, Balai Kota tidak mempermasalahkan, sehingga kajian bisa tetap dilaksanakan," ucapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/27/10043791/5-fakta-felix-siauw-ceramah-di-balai-kota-dki

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke