Salin Artikel

Pengakuan Pasutri yang Gelapkan Truk Trailer Perusahaan Tempat Mereka Bekerja

"Karena saya dituduh yang enggak-enggak pak, kerja baru kan. Katanya (atasan) 'semenjak kamu masuk, sopir saya pada neko-neko jual-jual barang.' Padahal saya enggak, pak. Jadi saya merasa gimana ya, dituduh yang nggak benar-benar sama bos perusaahaan," kata NK saat ditanyai Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Jerrold Kumontoy dikantornya, Selasa (2/7/2019).

Ia mengaku, baru dua bulan bekerja di perushaan PT  Multi Utama Trasindo yang bergerak di bidang pengiriman barang.

Selain itu, istri NK yang berinisial TSM mengaku truk yang diberikan kepada mereka tak layak jalan dan sering rusak.

"Saat masuk kerja itukan suruh perbaikan mobil dulu. Mobil itu sudah nggak layak lagi, udah nggak layak muat  lagi, udah gak bisa lagi. Muat pertama itu dia turun mesin, perbaikan dulu sepuluh hari tapi dipaksain," ucapnya.

Selain itu, TSM merasa gaji yang diberikan perusahaan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

TSM yang menjadi kenek tak mendapat bayaran.

Akhirnya, mereka menggelapkan dan menjual truk tersebut seharga Rp 50 juta.

"Untuk keperluan anak sekolah, untuk sehari-hari makan, untuk bayar kos-kosan," tutur sang suami.

Adapun keduanya ditangkap polisi di Prabumulih, Sumatera Selatan setelah enam bulan melakukan pencarian.

Truk yang mereka gelapkan sudah dijual dengan total Rp 50 juta kepada seorang penadah berinisal UJG yang saat ini masig buron.

"Dari hasil penjualan tersebut kemudian uang itu dipakai hura-hura salah satunya melaksanakan pesta sabu," kata Jerrold.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/02/21395281/pengakuan-pasutri-yang-gelapkan-truk-trailer-perusahaan-tempat-mereka

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke