Salin Artikel

Menengok Jendela Dunia di Sudut Manggarai

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah kecil berwarna biru dengan hiasan awan bercat putih terlihat mencolok di antara rumah-rumah lain di dekat Stasiun Manggarai.

Dari dekat, anak-anak terlihat sedang bermain, bercanda, ada pula yang sedang membaca buku apa saja.

"Welcome to Komunitas Jendela Jakarta", begitu tulisan yang tertera di sisi atas pintu rumah itu.

Seperti namanya, komunitas ini seperti jendela untuk anak-anak di wilayah Manggarai, khususnya di Jalan Manggarai Utara VI no. 17 itu. Sebab di sana, anak-anak bisa membaca buku apa saja dan belajar sambil bermain.

Komunitas yang awalnya didirikan di Yogyakarta pada 12 Maret 2011 ini, sudah merambah di Jakarta sejak tujuh tahun silam.

Syahdyah Amna (22), relawan sekaligus Public Relations komunitas ini mengatakan bahwa komunitas jendela sebagai wadah alternatif bagi anak-anak untuk belajar. Juga, sebagai wadah literasi bagi anak.

"Awalnya didirikan tujuannya agar menjadi jendela dunia di Jakarta. Karena kita melihat budaya membaca di Indonesia itu kurang dan tergerus zaman semakin ke sini," kata Amna saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu di Jendela Jakarta, Manggarai.

Setelah membiasakan anak-anak dengan budaya membaca, hadir pula kelas belajar sambil bermain.

Seperti pada Sabtu sore itu, Amna dan beberapa relawan Jendela Jogja sedang asyik berbincang dengan anak-anak. Mereka belajar, namun tidak seserius pelajaran di sekolah.

Targetnya adalah anak-anak sekitar yang kurang mampu secara ekonomi. Oleh karenanya, ini menjadi wadah bagi mereka agar bisa berkembang dengan segala keterbatasan.

Anak-anak yang datang ke Jendela Jakarta juga menjalani sekolah formal, namun beberapa dari mereka lahir dari keluarga kurang mampu.

"Ada anak pemulung atau tukang ojek, jadi mereka kan nggak bisa les atau beli buku. Di sini mereka bisa dapatkan itu," lanjut Amna.

Selain itu, di Jendela Jakarta, anak-anak bisa dapat ilmu yang tidak didapatkan di sekolah. Mereka belajar bagaimana percaya diri, mengekspresikan diri, bergaul dengan baik dengan teman-teman dari berbagai umur dan sebagianya.

Kegiatan rutin komunitas Jendela Jakarta

Kegiatan rutin belajar sambil bermain Jendela Jakarta adalah setiap Sabtu pukul 13.00 dengan durasi 3 hingga 4 jam di Manggarai.

Selain belajar sambil bermain di perpustakaan Jendela Jakarta di Manggarai, komunitas ini juga sering mengajak anak-anak untuk jalan-jalan atau yang biasa mereka sebut one-day-trip.

Para donatur yang berbaik hati biasanya mengundang anak-anak ini untuk menonton film inspiratif di bioskop atau jalan-jalan ke museum.

"Kemarin kita kayak kerja sama dengan Cinema XXI, nonton film Doremi. Jadi, mereka enggak hanya di ruangan saja, tapi juga belajar dari luar juga, secara visual," kata Amna.

Selain itu, sesekali komunitas ini juga menyelenggarakan kelas-kelas khusus seperti kelas acting dan memasak. Agar, anak-anak tidak gampang bosan.

Dukungan dari orangtua dan warga sekitar

Kegiatan komunitas ini juga mendapatkan dukungan penuh dari orangtua anak dan juga warga sekitar.

Salah satu orangtua yang hadir menemani anaknya yang masih kelas 3 Sekolah Dasar, Lita (35) mengatakan bahwa Jendela Jakarta sangat membantu dia dan anaknya, Alif.

"Karena, saya ini kan enggak ada biaya kalau harus beliin buku atau les, jadi saya senang ada ini, anaknya juga senang itu," katanya.

Dia juga mengatakan, orangtua lainnya juga sangat mendukung kegiatan ini. Kata Lita, dia tidak khawatir ketika anaknya libur sekolah, karena sudah ada wadah yang tepat bagi Alif.

Selain Lita, warga sekitar juga mengatakan tidak terganggu dan juga mendukung kegiatan ini.

Suparmi, salah satu warga yang tinggal di dekat komunitas ini mengatakan senang bila ada orang yang memperhatikan anak-anak sekitar.

"Ya, senang saja, jadi anak-anak sini juga nggak main ngalor-ngidul kalau libur," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/15/06145471/menengok-jendela-dunia-di-sudut-manggarai

Terkini Lainnya

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke