Staf kepresidenan yang diutus tersebut langsung mendatangi rumah Dewi dan neneknya yang berada di daerah Ciledug pada Kamis (25/7/2019) siang.
"Bapak tadi pagi lihat berita itu, langsung lah kita diberikan amanah untuk memberikan bantuan kepada Dewi," ujar Pujiyatno, salah satu staf kepresidenan yang datang ke rumah Dewi.
Namun, staf kepresidenan yang berjumlah empat orang itu harus menunggu Dewi pulang dari sekolah.
Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya Dewi datang dan prosesi pemberian bantuan dilakukan.
Bantuan sejumlah uang yang diberikan kepada Dewi nantinya akan digunakan untuk membiayai keperluan sekolah Dewi dan saudara-saudaranya.
"Senang, senang banget ada bantuan langsung dari Presiden," ujar Dewi ketika ditemui Kompas.com.
Dewi kini tinggal di rumah nenek angkatnya, Opung (61). Opung mengaku mulai kenal dengan Dewi saat yang bersangkutan masih SD. Saat itu, Dewi sering menginap di rumah Opung.
"Saya heran kok ini anak enggak pernah sekolah, akhirnya saya bilang saya sekolahin tapi harus ikut kayak cucu-cucu saya lain jualan. Karena dari situ kita bayar ini itu," ujar Opung.
Akhirnya, Dewi setuju untuk ikut berjualan bakpao. Ia tidak mengambil keuntungan sama sekali dari jualannya.
Semua hasil jualan diberikan kepada neneknya untuk digunakan sebagai keperluan sehari-hari keluarganya.
"Untuk bantu-bantu. Kan tinggal sama nenek, ini usaha nenek aku jualin. Ngga capek kok, udah biasa" ujar dia.
Staf kepresidenan yang diutus juga membeli dua boks bakpao yang baru saja dibuat Opung.
Anak pertama
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Dewi merupakan anak pertama. Ia mengaku memiliki beban untuk membukakan jalan bagi adik-adiknya agar mereka bisa sama-sama sekolah dan belajar.
"Adikku yang kedua perempuan tinggal di kampung. Sisanya laki-laki. (Adik) yang kelima sudah diangkat orang sebagai pancingan biar mereka punya anak," katanya.
Ketika ditanya apakah ia punya satu tempat yang sangat ingin dia kunjungi, ia hanya menjawab Ancol. Karena hanya tempat itu yang menjadi kenangan masa kecilnya.
Dewi suka bernyanyi dan mendengarkan lagu-lagu DJ Indonesia. Dewi mengaku tidak suka bermain, yang penting bisa belajar dan berjualan sudah cukup baginya. Teman dekat di sekolahnya pun hanya empat orang.
"Enggak mau, enggak suka main. Sabtu-Minggu aku bantu-bantu bikin bakpau. Sorenya ya jualan lagi," ungkap Dewi.
Sepengetahuannya, ia dan keluarga belum pernah mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah. Paling hanya santunan dari masjid di sekitar tempat ia tinggal.
Ia akan dengan senang hati jika keluarganya bisa menerima bantuan karena rumah orangtua kandung terancam digusur untuk diganti jadi bangunan baru.
Dewi mensyukuri kehidupannya tanpa merasa iri dengan anak sebaya yang lebih berkecukupan. Dewi hanya berharap saat besar nanti ia bisa menjadi penyanyi dan membuat bahagia kedua orangtua.
Mari bantu Dewi
Di balik rezeki yang kita terima, terdapat hak bagi mereka yang kurang mampu. Mari kita bantu Dewi, agar gadis cilik ini tetap bisa bersekolah dan mencapai impiannya.
Kompas.com menggalang dana untuk Dewi melalui Kitabisa.com. Klik di sini untuk donasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/25/16384451/presiden-jokowi-beri-bantuan-kepada-siswi-smp-penjual-bakpao