Namun, biasanya warga kerja bakti membersihkan Kali Bahagia pada hari Minggu.
"Setiap hari Minggu kita lakukan (pembersihan), namun keterbatasan armada buat mengangkut sampah. Kalau hari Minggu kan biasanya warga tidak bekerja jadi yang terlibat bisa banyak. Kalau hari ini, karena warga bekerja, jadi kami memanfaatkan warga yang ada saja," kata Sekretaris Kelurahan Bahagia, Mawardi, kepada Kompas.com, Selasa.
Aliran Kali Bahagia atau Kali Busa di Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, yang tertutup sampah plastik itu mulai dibersihkan hari ini, setelah kabar mengenai sampah-sampah itu viral di jagat maya.
Namun, pembersihan dilakukan secara manual memakai peralatan sederhana, seperti kait, bambu, dan garu. Sampah kemudian diangkut dengan karung ke truk sampah yang siaga di lokasi.
Adanya truk sampah dinilai jadi keuntungan proses pembersihan sampah pada hari ini.
Menurut Mawardi, inisiatif warga yang setiap hari Minggu berusaha membersihkan Kali Bahagia terhambat hari libur.
"Hari Minggu kendaraan dari Dinas Lingkungan Hidup libur. Mau diangkut ke TPA Burangkengnya juga TPA-nya tutup," kata Mawardi.
Bamuswa (badan musyawarah warga) bersama anggota koramil 10 orang, kelurahan 5 orang, dan polsek 10 orang mengangkut sampah-sampah itu hari ini. Sampah-sampah itu terdiri dari berbagai jenis, mulai dari styrofoam, kantong dan botol plastik. Bobotnya diperkirakan mencapai 400 ton. Tutupan sampah memenuhi Kali Bahagia sepanjang 1,5 hingga 2 kilometer.
Menurut warga, baru pada tahun ini tutupan sampah separah ini. Sebelumnya, sampah masih dapat mengalir.
Keberadaan sampah-sampah itu memicu banjir, serangan nyamuk, dan sejumlah penyakit bagi warga sekitar.
Pembersihan total sulit dilakukan karena akses alat berat menuju Kali Bahagia terhalang 204 bangunan liar yang berdiri di bantaran kali.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/30/12133781/warga-sering-bersihkan-sampah-plastik-di-kali-bahagia-secara-manual