Daging kurban itu telah diolah oleh koki-koki di lima hotel agar bisa lebih tahan lama dibanding jika daging langsung diberikan secara mentah.
Paket daging olahan itu dibungkus rapi dalam kotak makanan atau boks berisi nasi, kentang, rendang, dan sayur tumis.
Pembagian 200 paket daging olahan tersebut disambut antusias warga Kebon Sirih. Mereka berbondong-bondong dan mengantre demi mendapatkan daging olahan tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut membagikan paket olahan daging kurban itu. Anies mengatakan, paket itu adalah inovasi baru dari Pemrov DKI Jakarta.
"Alhamdullilah, kami bersyukur bahwa masyarakat bersyukur. Kami ingin begitu terima bisa menyantap dan merasakan bersama keluarganya," ujar Anies, di Kantor Kelurahan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin.
Ia berjanji ke depan, Pemrov DKI akan memberikan inovasi-inovasi baru untuk membantu lebih banyak lagi masyarakat tidak mampu.
"Sekali lagi ini adalah awalan kita, insya Allah kita kembangkan lebih besar lagi, prinsipnya adalah sebuah gerakan yang melibatkan semua pemerintah terlibat tapi juga memberikan bantuan," kata Anies.
Anies mengatakan, hotel-hotel yang menyediakan paket daging olahan itu tidak dibayar, tetapi merupakan bagian CSR (corporate social responsibility).
"Mereka (hotel-hotel) yang melakukan ini bukan kami bayar tapi menyumbang pada kita, lalu juga para ahli keamanan makanan lalu dermawan yang memberikan lewat berbagai yayasan-yayasan," kata Anies.
Secara total Pemprov DKI Jakarta membagikan 5.000 porsi paket daging kurban olahan kepada warga di 9 kelurahan. Sembilan kelurahan adalah Kelurahan Manggarai, Kampung Melayu, Tanah Tinggi, Jatipulo, Jembatan Besi, Keagungan, Kapuk, Penjaringan, dan Kalibaru
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/12/17151491/ada-200-paket-olahan-daging-kurban-masyarakat-antre-di-kelurahan-kebon