Salin Artikel

Wacana Bekasi Gabung Jakarta, JJ Rizal Sebut sebagai Momen Bentuk Masterplan Jabodetabek Bopunjur

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan JJ Rizal menilai wacana bergabungnya Bekasi ke dalam wilayah administrasi DKI Jakarta menjadi momentum bagi pemerintah untuk membuat masterplan yang meliputi Jabodetabek Bopunjur (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi Bogor-Puncak-Cianjur).

Dia mengatakan, konsep megapolitan Jabodetabek Bopunjur sebelumnya pernah dicanangkan Presiden pertama RI Soekarno. Konsep itu dicanangkan untuk merespons sekaligus menjawab tantangan perubahan zaman.

"Justru sekarang ada kesempatan membuat masterplan besar yang meliputi Jabodetabek Bopunjur makannya harus lebih besar lagi, jadi jangan hanya Bekasi teruskan sampai Puncak, Cianjur. Harus diluaskan wacananya, dihidupakan kembali konsep megapolitan yang dibayangkan bung Karno yang namanya 'The Greater Jakarta'," kata JJ Rizal saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/8/2019).

Menurut dia, Jakarta sebagai Ibu Kota negara seharusnya bisa menjadi percontohan kota metropolitan yang bisa menjawab tantangan zaman.

Wilayah sekitar Jakarta, seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dinilai belum bisa disebut sebagai 'kota' untuk warganya.

Hal itu, Rizal lihat berdasarkan APBD masing-masing yang sangat kecil, berbanding terbalik dengan jumlah penduduknya yang terus bertambah.

"Harusnya Jakarta tuh menjadi percontohan bagaimana menuju kota metropolitan yang bisa menjawab tantangan zaman, misalnya tantangan ekologis, tantangan humanis kota yang ramah orang begitu ya," ujarnya.

"Kalau kita masuk Kota Bekasi, apakah bisa tampak sebagai sebuah metropolitan? Kan enggak. Antara sub-urban dan urbannya kayak ada jurang seperti di Depok, Tangerang. Itu terjadi karena ketidakadilan APBD menurut saya," lanjut JJ Rizal.

Dia menilai, saat ini wilayah di sekitar Jakarta belum ada yang bisa disebut sebagai 'kota'. Hal itu disebabkan tidak adanya perencanaan atau masterplan yang matang.

Untuk itu, isu bergabungnya Bekasi ke Jakarta bisa dijadikan momentum bagi pemerintah untuk membuat masterplan konsep megapolitan yang meliputi Jabodetabek Bopunjur.

Sebelumnya, Beberapa hari ke belakang, isu pemekaran provinsi Bogor Raya mengapung ke permukaan. Ide ini tercetus mulanya dari perbincangan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin.

Dalam gagasan tersebut, Ade Yasin berencana mengajak 10 kota dan kabupaten untuk turut bergabung dalam provinsi anyar itu, yakni Kabupaten Bogor, Bogor Barat, Bogor Timur, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/20/16430331/wacana-bekasi-gabung-jakarta-jj-rizal-sebut-sebagai-momen-bentuk

Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke