Salin Artikel

Polisi Periksa Enam Saksi Terkait Penganiayaan terhadap Kompol Nadapdap

Sebagai informasi, Kompol Nadapdap diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum sopir angkot T19 jurusan Kampung Rambutan-Depok di Apartemen Melati Margonda, Sabtu (24/8/2019).

Firdaus mengatakan, enam saksi itu berasal dari saksi mata dan korban.

"Enam orang saksi termasuk korban telah diperiksa," ujar Firdaus di Polresta Depok, Senin (26/8/2019).

Berdasarkan keterangan saksi, polisi mendapatkan kronologi peristiwa itu. Firdaus menyebukan, awalnya Kompol Nadapdap tengah dalam perjalanan dinas ke Polda Metro Jaya.

Di tengah perjalanannya, saat di Margonda, mobil yang dikendarai Kompol Nadapdap bersinggungan dengan angkot yang dibawa oleh sopir angkot T19 jurusan Kampung Rambutan-Depok.

Saat kejadian itu, Kompol Nadapdap sempat cekcok dengan sopir angkot bersangkutan.

Mereka sama-sama turun dari kendaraan masing-masing. Kemudian terjadilah penganiayaan yang diterima Kompol Nadapdap.

"Kepala korban sempat ditanduk oleh pelaku. Karena pelaku tinggi, (korban) hingga mengalami luka," katanya.

Firdaus mengatakan, saat itu korban tidak memakai pakaian dinas. Namun, korban telah mengaku bahwa ia polisi.

"Yang bersangkutan (korban) tidak mengenakan pakaian dinas, dan (pelaku) terus melakukan penganiayaan," katanya.

Karena kejadian tersebut, korban dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Depok.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih mencari keberadaan pelaku. Menurut Firdaus, pelaku merupakan sopir tembak atau tidak resmi yang tinggalnya bukan di kawasan Depok.

"Dia supir tembak, supir batangannya sudah kita temui dan saat kita minta keterangan dia tidak mengetahui kalau pelaku menggunakan kendaraannya," ucapnya.

Firdaus mengatakan, Polresta Depok telah mengantongi identitas pelaku dan mengamankan angkot yang ketika itu dikendarai.

"Identitas sudah kami kantongi, mobilnya juga sudah kita amankan. Motif nanti, setelah pelaku kami tangkap," katanya.

Pelaku tersebut juga diancam Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman dua tahun delapan bulan.

Sebelumnya, Kapolresta Depok AKBP Azis Ardiansyah membenarkan informasi yang beredar di media sosial tentang pemukulan terhadap mantan Kapolsek Pancoran Mas Depok Kompol Nadapdap oleh sopir angkot T19 jurusan Kampung Rambutan-Depok.

Pemukulan terjadi di sekitar Apartamen Taman Melati Margonda, Depok, Sabtu (24/8/2019) lalu.

Kompol Nadapdap saat ini menjabat sebagai Kanit IV Kamneg Diintelkam Polda Metro Jaya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/26/19025101/polisi-periksa-enam-saksi-terkait-penganiayaan-terhadap-kompol-nadapdap

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke