Salin Artikel

Empat Fakta Pembunuhan Sadis Karyawan Potong Ayam

DEPOK, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan karyawan pemotong ayam bernama Asbulloh (37) telah terungkap. Pembunuhnya tak lain adalah rekan sesama pemotong ayam bernama Andi Ardiansyah.

Polisi menangkap Andi Ardiansyah di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (28/8/2019) lalu.

Andi membunuh Asbulloh dengan pisau pemotong ayam yang biasa ia gunakan untuk memotong ayam.

Selain menggunakan pisau, Andi juga menggunakan batu hebel untuk melemahkan pelaku hingga akhirnya tak bernafas kembali.

Seusai membunuh, Andi mengambil uang setoran korban Rp 4.280.000. Kemudian tas, motor, dan ponsel korban dibuang ke Kali Krukut untuk menghilangkan jejak.

Berikut ini adalah fakta- fakta terkait pembunuhan sadis itu.

1. Diduga pembunuhan berencana

Pembunuhan sadis yang dilakukan Andi Mardiansyah diduga polisi dilakukan terencana. Sebab pelaku telah mempersiapkan pisau untuk melancarkan aksinya.

Andi juga yang mengarahkan korban untuk lewat jalur yang sepi di kawasan Limo.

"Ini direncanakan, tapi singkat karena ia menyediakan pisaunya," ujar Kapolres Depok, AKBP Azis Andriansyah di Polres Depok, Jumat (30/8/2019).

2. Sempat mengaku dibegal

Aziz mengatakan, Andi melakukan aksinya sendiri. Andi ditangkap berkat keterangan saksi dan barang bukti di lokasi kejadian.

Berdasarkan keterangan saksi pemilik warung di sekitar kejadian, setelah melakukan aksinya, pelaku sempat ditegur saksi.

Pelaku sempat berteduh di warung. Namun, saksi curiga saat melihat kaus pelaku berlumuran darah.

"Jadi dia sempat mampir ke warung, pas ditanyain kenapa berlumuran darah, pelaku ngakunya abis dibegal," kata Azis.

3. Motif pembunuhan

Setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam, aksi sadis itu dilakukan lantaran utang Andi (pelaku) yang sudah jatuh tempo.

Andi harus membayar utang lapak potong ayam yang disewa per hari sebesar Rp 100.000.

Karena tak sanggup bayar, utangnya menumpuk hingga Rp 4 juta.

Adapun, Asbulloh merupakan penagih setoran sewa lapak ke pedagang-pedagang ayam termasuk Andi.

Andi merencanakan untuk mengambil barang-barang Asbulloh yang kala itu sepulang menagih setoran.

4. Pengakuan Andi

Pengakuan itu berbeda dengan keteran polisi. Di hadapan awak media, Andi mengaku berniat membunuh Asbulloh lantaran kesal kerap dimarahi.

Andi sering dimarahi Asbulloh jika tak mau menambahkan uang untuk beli minuman keras.

Ia juga iri dengan rekannya itu karena banyak orang yang menyukai sikap Asbulloh yang lugu.

Padahal, kata Andi, Asbulloh tidak selugu itu. Andi mengatakan sikap Asbulloh ke teman-teman lainnya jauh berbeda ke dirinya.

"Ah kalau di depan orang banyak tuh sok lugu gitu. Giliran ketemu empat mata minta tambahin buat minuman enggak kasih dia selalu kata-katain saya, " kata Andi.

Kini ia menyesali perbuatannya yang menghabiskan nyawa rekannya sendiri.

"Saya menyesal, minta maaf menghabisi Asbulloh karena masalah sepele saja," tuturnya.

Karena perbuatannya, Andri Ardiansyah terjerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dan kekerasan dan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau hukuman mati.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/31/08265371/empat-fakta-pembunuhan-sadis-karyawan-potong-ayam

Terkini Lainnya

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke