Salin Artikel

Polres Jakbar Kembali Tangkap Jaringan Narkoba Internasional di Riau

Mereka adalah NR (36), MP (34), RC (23). Mereka diciduk bersama sejumlah barang bukti.

Kasus itu merupakan pengembangan kasus penangkapan sebelumnya, yakni saat narkotika jenis sabu sebanyak 30 kg disita polisi pada Juni lalu. Dari situ Polres Jakarta Barat melakukan penyelidikan sampai ke Riau.

Berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, pintu masuk narkoba jaringan itu adalah pelabuhan rakyat di wilayah Riau. Dari sana, narkoba lalu di bawa ke Jakarta dan wilayah lainnya di Indonesia.

"Dari hasil pengembangan dan hasilnya minggu lalu ke Riau karena di sana pintu masuk narkoba. Kami mengamankan tiga orang dengan barang bukti 4 kg sabu, ekstasi 20.000 butir, pil happy five 10.000 butir," kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz di Polres Jakarta Barat, Kamis (5/9/2019).

Sabu dan pil ekstasi tersebut diselundupkan para pelaku dengan memperdayakan nelayan pelabuhan rakyat di Riau. Untuk mengelabuhi nelayan, kemasan sabu dan ekstasi dikemas dengan kemasan kopi dan teh.

"Barang baru turun dari kapal. Begitu masuk Indonesia langsung kami amankan.... Kasus ini adalah pengembangan dari yang pernah kami tangkap sebelumnya," kata Erick.

Polisi juga menyita beberapa barang bukti seperti 2 tas jinjing berwarna hitam, 1 bungkus plastik kosong bekas kemasan sabu, 1 karung berlogo Topi Koki, 2 mobil yakni Toyota Avanza Silver B 2969 TOB dan Toyota Agya Merah BA 2676 XY.

Tiga tersangka yang ditankap kini dijerat dengan Pasal 114 Ayat 1 dan 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba. Mereka terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Sejauh ini, Polres Jakarta Barat sudah menangkap 18 anggota jaringan itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/05/11491841/polres-jakbar-kembali-tangkap-jaringan-narkoba-internasional-di-riau

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke