Salin Artikel

Warga Protes Park and Ride di Jalan MH Thamrin Ditutup

Seperti salah satunya, Yuliarto Surya Putra (39), karyawan swasta di Cipete. Ia mengatakan, apabila park and ride ditutup akan menambah biaya transportasi yang dikeluarkan.

Sebab, biasanya ia hanya mengeluarkan biaya Rp 5.000 untuk parkir di park and ride seluas 8.710 meter itu.

“Kalau saya tidak setuju sih. Nanti kalau tempat ini ditutup kita parkir di mana dong? Malah jadi mahal ya kalau parkir di gedung-gedung lainnya bisa Rp 50.000 sendiri,”ujar Yuliarto di MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2019).

Yuliarto mengatakan, wilayah park and ride ini sudah sangat strategis dan mudah dijangkau untuk beralih ke transportasi lainnya.

Biasanya, ia kerap parkir di park and ride MH Thamrin jika hendak menggunakan MRT (Moda Raya Terpadu) saat mobilnya terkena ganjil genap.

“Kan kalau pelat saya kena ganjil genap bisa diparkir di sini dulu baru saya naik MRT ke kantor. Kalau saya mau parkir mobil di mana lagi dong, ini sudah bagus kayak begini,” kata Yuliarto.

Sama halnya dengan Renny Wahyu (26), warga yang bekerja di kawasan Lebak Bulus ini juga tak menyetujui kebijakan pemerintah untuk menutup park and ride itu.

Menurut dia, akan lebih baik jika park and ride MH Thamrin ini akan diperbaiki atau direnovasi menjadi yang bertingkat ala luar negeri.

“Nah bisa digabung sekalian sama pusat kulinernya deh nanti. Lagian juga di samping park and ride ini juga ada tempat makan enak juga sih, buat pusat kuliner,” ucap dia.

Kemudian, Sukarno, sopir bus antar kota yang parkir di kawasan itu mengaku kecewa dengan rencana pemerintah hendak menutup park and ride.

Ia mengatakan, jika park and ride dihapus, maka tak ada lagi tempat parkir bus antar kota di Jalan MH Thamrin. Sebab, tempat biasa bus ini parkir di Masjid Istiqlal tengah direnovasi.

“Saya sebenarnya mah tidak setuju. Tapi kalau saya tidak setuju pun pasti tidak mengubah keputusan pemerintah juga kan,” ucap dia tersenyum.

Menurut dia, dengan ditutupnya park and ride MH Thamrin tak juga mengurangi pengendara yang bawa kendaraan.

“Tidak mengubah juga ya Mbak. Harusnya biarkan saja atau bagusin saja dulu ini park and ride dibanding jadi pusat kuliner, toh kita seringnya makan di warung samping,” tuturnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, park and ride itu akan ditutup agar mendorong masyakarat menggunakan transportasi umum.

"Kami ingin lebih mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum. Nah, salah satunya adalah dengan memberi insentif, disinsentif," kata Anies di Blok G, Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).

Menurut dia, saat ini slot parkir mobil di sepanjang wilayah Jalan Sudirman - MH Thamrin berjumlah lebih dari 70.000 slot. Untuk itu, Anies ingin agar jumlah tersebut berkurang dengan ditutupnya park and ride.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/06/19180311/warga-protes-park-and-ride-di-jalan-mh-thamrin-ditutup

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke