Salin Artikel

Warga Cakung Timur Keluhkan Kondisi Kali Irigasi hingga Jalan Balai Rakyat

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 01, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, mengeluhkan kondisi Kali Irigasi Cakung di Jalan Balai Rakyat yang mengganggu kenyamanan masyarakat.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu (11/9/2019), air kali nampak berwarna hijau dan tak mengalir deras. Kali juga mengeluarkan bau tak sedap, padahal tak banyak sampah yang menggenang di permukaan kali.

Ketua RW 01 Firdaus mengatakan, air kali sudah terkontaminasi limbah rumah tangga serta ampas hasil produksi tempe rumahan yang dikelola warta di bantaran kali.

Limbah itu yang menyebabkan kali mengeluarkan aroma tak sedap. Menurut Firdaus, produsen tempe itu kerap membuang limbahnya ke kali.

"Kali tuh kalau pagi jam 06.00 itu warnanya hitam dan bau banget. Karena produsen tempe itu kan produksinya jam 04.00, mereka enggak pernah izin ke kita. Pernah kita tegur tapi galakkan mereka, karena nyangkut perut sih," kata Firdaus kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2019).

Warga minta kali dikeruk

Firdaus menyebut, kali tersebut sudah dangkal. Hal itu menurutnya karena endapan lumpur tebal di dasar kali. Warga berharap kali bisa segera dikeruk agar aliran air juga lebih deras.

Adapun kali sepanjang sekitar 5 kilometer itu disebut kini hanya memiliki kedalaman air 30 centimeter.

"Air kali paling cuman 30 sentimeter itu, lumpurnya tebal itu bisa satu meteran lebih. Kita maunya sih dinormalisasi dikeruk itu kali, lumpurnya diangkat semua biar bersih. Kalau bersih kan ngalir juga kali-nya, baunya juga mungkin bisa berkurang," ujar Firdaus.

Jika kali dikeruk, maka aliran air akan lebih deras. Sehingga limbah yang dibuang ke kali akan cepat terbawa arus dan bau kali menjadi berkurang.

"Di sini sih enggak banjir, sampahnya juga enggak banyak di kali-nya. Cuman baunya itu, bukan dari tempe saja sih, limbah rumah tangga juga. Ditambah lumpurnya tebal kan. Dulu sih pernah dinormalisasi tapi enggak tuntas," ujar Firdaus.

Warga minta Jalan Balai Rakyat diberi pembatas jalan

Selain urusan kali, warga RW 01 juga berharap Jalan Balai Rakyat yang berdampingan dengan kali itu dapat dipasang pembatas jalan di sepanjang kali.

Hal itu berguna sebagai penanda bagi pengendara agar berhati-hati saat melintas jalan tersebut. Adapun saat ini, pembatas jalan besi sudah terpasang di jalan itu.

Namun, tak semua titik jalan dipasang. Bahkan, ada titik jalan yang dipasang pembatas jalan berbahan bambu yang dibuar warga.

"Sudah ada yang dipasang tapi paling di tikungan saja. Maunya mah dipasang semua sepanjang kali yang panjangnya sekitar 3 kilometer itu. Kalau yang bambu itu inisiatif lurah saja, tapi kan tetap enggak kuat bambu mah," ujar Firdaus.

Firdaus mengaku warga sudah kerap kali mengusulkan pemasangan pembatas jalan di sepanjang jalan tersebut dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Cakung Timur. Namun, hingga kini belum terealisasikan.

Warga juga minta Jalan Balai Rakyat dipasang cermin

Jalan Balai Rakyat juga disebut kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Khususnya, di bagian tikungan dan persimpangan jalan.

Hal itu karena, kondisi tikungan yang tajam membuat pengendara sulit melihat pengendara lainnya yang dari arah berlawanan. Pengendara harus berhati-hati saat melintas tikungan di jalan tersebut.

Oleh karena itu, warga berharap ada cermin cembung yang dipasang di tiap tikungan dan simpangan jalan. Hal itu berguna untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

"Banyak itu mah yang tabrakan pas tikungan simpangan gitu ada saja. Kalau ada cermin kan bisa kelihatan yang lewat, kalau sekarang mah enggak kelihatan makannya rawan kecelakaan di situ. Ya kalau bisa dipasang di tiap tikungan biar enggak bahaya," ujar Firdaus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/12/09292221/warga-cakung-timur-keluhkan-kondisi-kali-irigasi-hingga-jalan-balai

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke