Salin Artikel

Cerita Pedagang Kehilangan Wajan hingga Kabur karena Mata Perih saat Kerusuhan di Palmerah

Dua diantaranya adalah Mugi (40), pedagang telur gulung dan Odi (41), pedagang minuman.

Saat demo pelajar berlangsung rusuh pada Rabu (25/9/2019), Mugi tidak merasa takut meski bentrokan antara polisi dan pelajar terjadi di sekitar Palmerah.

Namun, Mugi tidak kuat dengan terpaan gas air mata saat itu. Akhirnya, ia kabur meninggalkan gerobak dagangannya.

"Saya mah takut sama yang di atas (Tuhan) aja dah. Kalau rusuh masih di sini aja, santai aja. Tapi kalau sudah kena gas air mata, perih banget," kata Mugi saat ditemui di bawah JPO Stasiun Palmerah, Senin (30/9/2019).

Saat kembali, Mugi mengetahui bahwa penggorengan beserta minyak goreng bekas diambil massa. Ia menduga digunakan untuk melawan polisi.

"Cuma pas anak-anak SMA parah tuh, di sini kan gerobak saya, waktu itu yang kena juga penggorengan sama minyak-minyaknya diambilin buat nyerang polisi," kata Mugi.

Beruntung saat itu, Mugi mendapat untung sampai Rp 500.000. Uang itu digunakannya untuk membeli penggorengan baru.

"Keuntungan naik dua kali lipat, sampai Rp 500.000,00," tambah Mugi.

Sementara itu, pedagang minuman Odi juga merasakan hal sama. Menurut dia, perlakuan mahasiswa dan pelajar berbeda jauh.

Bila mahasiswa jujur saat membeli, namun tidak pada pelajar yang terkadang tidak membayar dagangannya.

Saat Rabu pekan lalu, Odi berjualan dekat JPO Stasiun Palmerah hingga menjelang petang.

Namun, ketika malam, Odi menyerah dengan terpaan angin bercampur gas air mata yang membuat matanya perih.

"Kena gas air mata, mata sudah perih dan langsung aja saya kabur, ninggalin gerobak," kata Odi.

Saat malam hari hendak mengambil gerobak, minuman dagangannya sudah hilang semua.

"Balik-balik sudah hilang minuman dagangan," kata Odi.

Aksi demonstrasi di Kompleks Parlemen Senayan berlangsung sejak Senin sampai Rabu pekan lalu.

Mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa pada Senin-Selasa, sementara para pelajar berdemo pada Rabu.

Aksi demonstrasi pada Selasa dan Rabu berujung rusuh. Sejumlah orang terluka. Polisi telah menetapkan 12 pelajar dan 24 mahasiswa sebagai tersangka aksi kerusuhan.

Pada Senin ini, aliansi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta akan kembali berunjuk rasa untuk menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).

Polisi telah menyiapkan pengamanan di kawasan Kompleks Parlemen Senayan untuk mencegah kerusuhan saat aksi unjuk rasa berlangsung.

Sebanyak 20.500 personel gabungan disiapkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar gedung DPR RI, Jakarta Pusat.

Akses jalan menuju gedung DPR RI telah ditutup menggunakan movable concrete barrier (MCB) atau beton pembatas, security barrier/kawat berduri, dan water barrier.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/30/13593921/cerita-pedagang-kehilangan-wajan-hingga-kabur-karena-mata-perih-saat

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke