Salin Artikel

Jelang Pelantikan Presiden, Penjual Bunga di Rawa Belong Mulai Kebanjiran Order

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang di Pasar Kembang Rawa Belong mulai kebanjiran pesanan merangkai karangan bunga sebagai tanda ucapan selamat jelang pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia pada Minggu (20/10/2019).

Firman, salah satu pedagang di sana mengaku bahwa pada Jumat (18/10/2019) petang ia sudah mendapat tiga pesanan karangan bunga untuk hari pelantikan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.

"Buat pelantikan Pak Jokowi, baru masuk tiga (order) sore ini," ucap Firman kepada Kompas.com di Pasar Kembang Rawa Belong, Jakarta Barat, Jumat (18/10/2019).

Bentuk tulisan yang dipesan pun beragam. Demikian juga dengan rangkaian ucapan selamat yang ikut menghias.

"Cuma permintaan ribet-ribet juga. Karena saya malas hurufnya itu banyak-banyak kayak bunga biasanya kan hanya ucapan Selamat dan Sukses sama untuknya kan udah. Ini kan ucapannya banyak," tambah Firman.

Bersama dengan tiga orang karyawannya, Firman menggarap pesanan di toko bunganya, Firman Florist.

Dari ketiga pesanan, Firman mengatakan bahwa harga karangan bunga yang dijualnya mulai dari Rp 500.000 sampai Rp 650.000 per papan. Itu pun tergantung dengan ukuran papan bunga yang dipilih pemesan.

"Kalau harga yang standar Rp 500.000 sampai dengan Rp 650.000. Kalau untuk pemesan ucapan pelantikan sih perorangan menggunakan nama-nama samaran," kata Firman.

"Tapi kalau orderanya itu sejauh ini baru tiga, enggak tahu besok," imbuhnya.

Firman menjelaskan, komposisi yang ia gunakan dalam satu karangan bunga terdiri dari bambu atau kerangka, styrofoam, lembar spon, kertas suyok, dan bunga hias di sekeliling papan.

"Dalam satu papan ada yang ukuran 1,5 meter x 2 meter dan 1,25 meter x 2 meter," ujar Firman.

Bambu yang digunakan untuk kerangka papan bunga diambil dari Serang, sementara untuk bunga barbera dan aster didatangkan dari Bandung dan Cipanas serta wilayah Jawa Barat lainnya.

Dalam membuat satu papan karangan bunga, Firman dan teman-temannya dapat menggarapnya dalam waktu 3 jam.

Sementara untuk omzet, Firman mengaku belum bisa menghitungnya karena pada Jumat hingga Minggu, jumlah pesanan bunga untuk ucapan pernikahan dan selamat meningkat dibanding hari biasa.

"Soal omzet musiman sih. Jumat, Sabtu, Minggu suka ramai, kalau hari biasa kami ngandalin orang meninggal, atau pembukaan toko jadi enggak nentu," kata Firman.

Berbeda dengan Firman, Rudin yang juga pedagang bunga di Pasar Kembang Rawa Belong mengaku baru mendapat satu pesanan bunga untuk pelantikan presiden.

"Baru dapat satu ini, kalau semua kan belum pasti kan ini (pelantikan) sampai dengan hari Minggu jadi banyak atau tidaknya lihat nanti," ucap Rudin.

Rudin bercerita, pelantikan presiden pada 2019 ini berbeda dengan 2014 lalu. Saat itu Rudin mendapat banyak pesanan sejak empat hari sebelum pelantikan.

"Dulu aja tahun 2014, empat hari sebelum hari H sudah ada yang mesen," ucapnya sambil memasang rangkaian bunga.

Dalam satu pesanan papan bunga, Elod Florist & Decoration mematok harga dari Rp 500.000 hingga Rp 600.000 per satu papan tergantung ukurannya.

"Kalau ukuran 1,5 meter x 2 meter ini Rp 600.000 Ada juga papan yang berukuran kecil harganya Rp 500.000 itu ukurannya 1 meter x 1,25 meter," tambah Rudin.

Adapun jenis bunga yang dipasang dalam papan ucapan beragam, sesuai dengan budget dan musim bunga saat ini.

"Kendala sih ada di harga dan musim bunga. Biasa kami pakai bunga pikok, barbera, aster pokoknya sesuai budget," tambah Rudin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/18/19324311/jelang-pelantikan-presiden-penjual-bunga-di-rawa-belong-mulai-kebanjiran

Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke