Ketua DMI Jakarta Utara Ustadz Mohammad Yusuf mengatakan, rencana pemasangan CCTV itu menanggapi maraknya isu cross hijaber yang dianggap meresahkan masyarakat.
"Iya makanya kita sedang wacanakan program CCTV dan komputerisasi masjid itu. Itu baru mau diajukan (ke Pemprov DKI Jakarta)," kata Yusuf ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Senin (21/10/2019).
Yusuf mengatakan, setidaknya ada 612 Masjid di seluruh wilayah Jakarta Utara. Dari ratusan jumlah tersebut, baru sebagian kecil yang sudah dipasangi CCTV.
"Kalau ada CCTV kan, saya sangat yakin dia (cross hijaber) akan berpikir banyak sebelum melakukan aksinya," ujarnya.
Selain itu, kata Yusuf, pemasangan CCTV di masjid juga bisa mencegah tindak kriminal lain yang mulai sering menimpa Masjid.
Sebelumnya DMI Jakarta Utara juga sudah melakukan beberapa langkah karena hal ini dianggap meresahkan masyarakat.
"Kami sudah sampaikan via WhatsApp kepada jajaran masjid, pengurus masjid tingkat ranting, di tingkat kecamatan untuk segera mengambil tindakan yang sedikit hati-hati," tutur Yusuf.
Adapun beberapa hari belakangan fenomena cross hijaber mencuat di media sosial. Cross hijaber adalah sebutan bagi pria yang menggunakan pakaian wanita muslim lengkap dengan jilbab hingga cadar.
Bahkan dari gambar-gambar yang beredar di media sosial ada pelaku cross hijaber yang masuk masjid dan duduk di saf tempat wanita menjalankan ibadah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/21/15500251/sikapi-isu-cross-hijaber-dmi-jakut-ajukan-ke-pemprov-dki-pasang-cctv-di