"Anggaran sudah dihapus bukan karena naik ke media terus dihapus. Ini memang sudah dihapus dari awal Oktober," ujar Edy saat ditemui di Gedung DPRD, Jakarta, Selasa (28/10/2019).
Ia mengatakan, penghapusan itu dilakukan untuk efisiensi atau penghematan anggaran.
"Kan ada efesiensi (alasan dihapus) hampir 30 persen dikurangi (anggaran)," ucap Edy.
Selain itu, ia juga mempertimbangkan adanya Formula E di Jakarta yang jadi fokus utama DKI Jakarta. Anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun difokuskan untuk event tersebut.
"Sekali lagi dihapus bukan karena media meributkan tapi karena ada Formula E. Ini (dana) kita geser semua ke Formula E. Kita pikir tidak usah gunakan influencer dari luar lah pakai kolaborasi saja," katanya.
Meski ada penghematan anggaran, ia berjanji tidak akan mengubah kualitas pelayanan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta untuk publik.
"Tetap pengeluaran outputnya sama. Eksposure-nya sama," tuturnya.
Sebelumnya, rencana anggaran DKI Jakarta untuk tahun 2020 tengah viral di media sosial. Tepatnya terkait anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk membayar 5 influencer pada tahun depan.
Kelima influencer itu rencananya diminta untuk membantu mempromosikan pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta kepada warganet yang menjadi pengikutnya (followers) di media sosial.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/28/20491921/coret-rp-5-m-buat-influencer-luar-negeri-disparbud-untuk-penghematan