Adapun uji coba sepeda itu sudah dilaksanakan sejak 17 September 2019 kemarin.
Penelitian ITDP dilakukan pada empat jalur saat uji coba di Jakarta saat jam-jam kerja pada pukul 07.00 WIB hingga 08.00 WIB. Adapun jalur yang diteliti, yakni Jalan MH Thamrin, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pramuka, dan Jalan Pemuda.
“Lebih tepatnya begini sampai bulan Oktober ini dengan uji coba jalur sepeda, jumlah pesepeda meningkat lebih dari 3 kali lipat,” ujar Faela Sufa, Direktur ITDP Indonesia, saat dikonfirmasi, Selasa (29/10/2019).
Ia mengatakan, evalusi uji coba itu dilakukan guna mengetahui seberepa efektif jalur pesepeda secara permanen.
“Sehingga diharapkan masukan masyarakat agar fasilitas permanen nanti menjadi aman dan nyaman,” kata Faela.
Adapum sebelumnya pada Jalan MH Thamrin ke arah TU Gas terdapat peningkatan 2,1 kali.
Sebelumnya, di Jalan MH Thamrin terdapat 23 pesepeda di jam-jam sibuk, namun saat ini setelah ada uji coba ada peningkatan menjadi 48,5 pesepeda.
Lalu pada Jalan Imam Bonjol ada peningkatan 3,8 kali.
Sebelumnya, di Imam Bonjol terdapat 11 pesepeda di jam-jam sibuk, namun saat ini setelah ada uji coba ada peningkatan menjadi 42 pesepeda.
Kemudian pada Jalan Pramuka peningkatannya tidak terukur.
Sementara pada Jalan Pemuda ada peningkatan 5,6 kali.
Sebelumnya, di Pemuda terdapat 8 pesepeda di jam-jam sibuk, namun saat ini setelah ada uji coba ada peningkatan menjadi 45 pesepeda di jam-jam sibuk.
Rp 73,7 miliar untuk jalur sepeda
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta anggarkan Rp 73 miliar untuk pembuatan jalur sepeda pada Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.
Namun, hal itu terpaksa ditunda.Kesepakatan itu ditunda lantaran Komisi B ingin mengetahui rencana induk pembangunan jalur sepeda keseluruhannya.
Komisi B menilai rencana jalur sepeda ini belum jelas. Mereka juga mempertanyakan yang tiba-tiba saja anggaran itu melonjak naik.
Anggaran jalur sepeda yang masuk anggaran Pemeliharaan Prasarana Rekayasa Lalu Lintas di koridor busway.
Awalnya terlihat anggaran itu semula Rp 4,4 miliar lalu ada penambahan Rp 69,2 miliar hingga total anggarannya menjadi Rp 73,7 miliar.
Pandapotan mempertanyakan kenaikan angka anggaran yang tinggi. Padahal jalur sepeda dinilai bukanlah suatu program yang mendesak.
“Kenapa angka tiba-tiba naik program gimana? perencanaannya gimaa? ini saya pikir anggaran dipaksakan? Masa sekian hari naik? Kalau belum mendesak ya hapus saja,” kata Pandapotan
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/29/18522321/anggaran-jalur-sepeda-di-dki-capai-rp-737-miliar-benarkah-warga-jakarta